Skip to main content

Review: Buku “The Things You Can See Only When You Slow Down”


Sesungguhnya gw udah penasaran cukup lama sama buku “The Things You Can See Only When You Slow Down” ini. Beberapa orang yang punya influence pernah nge-post mereka sedang baca buku ini. Selain itu, sering lihat juga masuk dalam wishlist-nya Periplus. Bahkan waktu ketemuan sama Ape -sebelum Ape berangkat ke Jepang-, kita mampir ke Periplus dan gw bilang kalau gw penasaran sama buku ini. Sampai akhirnya gw memutuskan untuk beli buku ini saat ada diskon di PeriplusBootopia.
  
“The Things You Can See Only When You Slow Down”
hdayhss

Buku “The Things You Can See Only When You Slow Down” ini ditulis oleh Haemin Sunim yang merupakan seorang Zen Buddhist teacher. Di dalam buku ini juga ada banyak ilustrasi oleh Young-cheol Lee yang merupakan seorang pelukis.

Secara umum, inti buku ini adalah memberikan insight bagaimana untuk menjadi tenang di dunia yang sibuk. Ada delapan bab yang membahas mulai dari Rest, Mindfulness, Passion, sampai Spirituality. Saat baca buku ini, gw selalu menyiapkan pulpen merah dan gw garis bawahi kalimat yang menurut gw relatable.

“The Things You Can See Only When You Slow Down”
hdayhss

Ada banyak quote bagus di buku ini dan rasanya sulit jika harus memilih beberapa. Jadi gw memutuskan untuk menyisipkan beberapa rangkaian kalimat yang ada di buku ini, yang mungkin aja relatable sama kehidupan kalian saat ini.

Three Liberating Insights 
First, people are not as interested in me as I had always believed. 
Second, not everyone has to like me. After all, I do not like everyone. 
Third, if we are brutally honest with ourselves, most things we do for others are in fact for ourselves. 
Stop worrying about what others think and just do what your heart wishes. Do not crowd your mind with “what ifs.” Uncomplicate your life and own up to your desires. Only when you are happy can you help to make the world a happier place.

Personally, gw suka sama buku ini. Di dalamnya ada banyak quote bagus dan heartwarming, plus ilustrasinya yang menarik. Cocok banget buat yang suka sama quote dan mencoba untuk self-help. Cocok juga untuk yang suka filosofi dan psikologi kayak gw haha…

Semoga review kali ini bermanfaat dan sampai ketemu di post selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...