Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2012

Mulutmu Harimaumu, maka Hindari Bicara Buruk (dari Hadist)

artikel ini diambil dari sini . entah akhir-akhir ini rasanya lisan ini harus dijaga. bahkan sempat membuat salah seorang temanku sakit hati. sekalinya kejadian langsung merasa menyesal banget. mulai sekarang lisan ini harus benar-benar dijaga. artikel ini juga sekalian mengingatkan teman-teman yang mungkin mengalami hal yang sama. Ada Beberapa Hadist yang identik dengan judul tulisan ini. Mau tahu…? Yuk disimak. Karena ini pesan Nabi yang diriwayatkan oleh para sahabat, alangkah afdolnya bila bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan kita. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam. (HR. Bukhari)   Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya (mulut) dan di antara kedua pahanya (kemaluan) niscaya aku menjamin baginya surga. (HR. Bukhari)   Barangsiapa akhir ucapannya “Laa ilaaha illallah” ‘Tiada Tuhan selain Allah’ niscaya dia masuk surga.( HR. Abu Dawud)   Sesungguhnya di antara ungkapan kata dan

Ikhlas tidak mudah

Ikhlas dan ke-berserahan. Kata yang sudah lama hilir mudik di telinga kita selama ini, sejak kecil kita sudah diajarkan untuk selalu bersikap ikhlas dan berserah diri, sebagai konsep keimanan kita kepada TUHAN YANG MAHA BAIK.   Untuk ikhlas ternyata tidak mudah, diperlukan upaya yang sangat luar biasa hebat menundukkan hati dan pikiran, membuang anasir-anasir buruk dan selalu jujur berkeyakinan bahwa TUHAN bersemayam di lubuk hati terdalam.   Pemahaman ini dikemas dengan sangat sederhana karenanya, mohon saran dan masukan baiknya.   ***   1. IKHLAS Waktunya        : Ada di masa lalu (past) Godaannya     : 1.1 Baik. Seperti; musibah, kecelakaan, trauma dan kehilangan. Tujuannya; introspeksi, belajar sehingga kita akan makin  membijak dan bernilai. 1.2 Buruk. Seperti; sirik, sombong, mengeluh, marah dan tidak terima. Tujuannya;   menjauhkan dari upaya konsistensi sehingga  kita akan selalu menghitung-hitung kepada sesama  mahluk  ciptaan TUHAN.   2.

The Radiance

we knew the world would not be the same. a few people laughed, a few people cried, most people were silent. I remember the line from the Hindu scripture, the Bhagavad-Gita. Vishnu is trying to persuade the Prince that he should do his duty and to impress him takes on his multi-armed form and says, "Now I am become Death, the destroyer of worlds." I suppose we all thought that, one way or another --Oppenheimer (taken from the Linkin Park's album "A Thousand Suns")

Eminem - Mockingbird

Recently I heard about a song that I like. It’s been along time since I heard that song. The first time I heard that song was in my junior high school years. It’s titled “Mockingbird” and the singer is Eminem. This song addresses Eminem's relationship with his daughter Hailie Jade, his adopted daughter Alaina and his relationship with their mother Kim. This song mixes an original rap dialogue about Eminem's failed marriage, as he apologizes to his daughters with a straight melodic version of the traditional "Mockingbird" lullaby called " Hush, LittleBaby ". The second verse was about the difficulties including Kim and Eminem's divorce and the beginning of Eminem's fame (wikipedia). Here are the lyrics: Yeah I know sometimes things may not always make sense to you right now But hey, what daddy always tell you? Straighten up little soldier Stiffen up that upper lip What you crying about? You got me Hailie I know you miss your mom and I know y

Hambatan dalam komunikasi

Angkuh Seseorang yang berbicara sok, cenderung menganggap rendah orang lain. Apabila ia berjalan ia mengangkat kepalanya dan menatap ke langit, tidak mau bergaul dengan orang yang lebih rendah daripadaya. Ia selalu merasa lebih tinggi daripada orang lain. padahal rahasia sukse itu terletak pada keterbukaan dan kerendahan hati. Memikikan diri sendiri Segala sesuatu dipusatkan pada diri sendiri. Kata ganti orang selalu bepusat pada dirinya: “aku”, “saya”, “punyaku”, “kami”. Pusat pembicaraan selalu tentang dirinya sendiri, keluarganya; orang lain tidak didengar atau diperhatikan. Banyak orang disekeliling kita yang termasuk dalam kategori ini. Orang yang selalu memikirkan diri sendiri hanya mengasihi dirinya saja. Biasanya orang seperti ini cenderung menyombongkan dirinya dan ini menunjukkan rasa kurang tenteram. Mereka memuji diri sendiri karena tidak dipuji orang lain. sebenarnya yang mereka inginkan ialah apa yang dapat mereka peroleh dari orang lain tetapi tidak pernah terpuaskan

ARTIKEL LIPI : The Thinker: The Price of Green

The Thinker: The Price of Green Jakarta Globe, July 13, 2010 At the end of May, Indonesia and Norway reached an agreement under which Norway is expected to provide a billion dollars in aid to fund Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) projects in Indonesia. This agreement is in line with Indonesia's determination to reduce its level of greenhouse gas emissions by 26 percent, or 41 percent with international support, by 2020. One aspect of the deal that has caused debate is a clause for a two-year moratorium on the conversion of forests and peatland. Indonesia is a country that is still largely dependent on the utilization of its natural resources, causing some observers to worry that the moratorium will reduce the rate of economic growth in sectors such as forestry and palm oil. The economic gains derived from crude palm oil are tempting considering that the price of CPO recently climbed to an average $750 per ton. Indonesia is the

Hambatan Dalam Kepemimpinan

Sering menyalahkan situasi Seorang koruptor yang dihadapkan ke pengadilan mengatakan bahwa ia sebenarnya korban situasi. Sebenarnya ia bukan korban situasi, namun ia melarutkan diri dalam situasi dan menggunakan situasi sebagai alasan untuk berbuat jahat. Situasi melahirkan pemimpin yang cocok untuk zamannya. Sejarah telah membuktikan kebenarannya. Kebanyakan panglima perang menunjukkan wibawanya pada masa peperangan tetapi tidak cocok memimpin kelompoknya pada masa damai dan tenteram. Pemimpin yang dapat melihat situasi yang dihadapi dan cerdas menanggapinya, mampu memberikan perintah pada saat yang tepat dan mengambil inisiatif. Pemimpin seperti ini tidak perlu menjadi ahli di bidangnya tetapi memahami pengetahuan umum di bidang itu. Di samping itu anda tentu saja harus memiliki kemampuan teknis dan profesional agar anda berwibawa dalam mengatur roda kepemimpinan serta mengambil keputusan yang komunikatif dan meyakinkan. Tidak berhasil memotivasi mereka Kebolehan seorang pemimpin