Skip to main content

Review: Buku The Little Prince


Setelah sebelumnya gw nulis tentang review novel Trilogi Dilan dan Eleanor & Park, kali ini gw mau review buku The Little Prince karya Antoine de Saint-Exupéry. Gw punya buku ini dari 21 Juli 2016.

Sebelumnya gw gak tau apa-apa tentang The Little Prince ini. Gw jadi mulai agak penasaran saat jalan-jalan ke Petite France, Gapyeong, Korea Selatan. (Cerita tentang jalan-jalan ke Petite France (meskipun gak detail) udah gw tulis di sini.) Banyak banget hal-hal mengenai The Little Prince di sana.

Gw lupa detailnya gimana, pokoknya akhirnya gw memutuskan untuk beli bukunya. Gw prefer beli yang bahasa Inggris, karena terkadang terjemahan ke bahasa Indonesia tuh agak aneh #nooffense.

cover buku the little prince
Cover Buku The Little Prince

Review ini mengandung SPOILER dan sangat subjektif! Jadi kalau ada yang gak sependapat sama gw, it’s okay. Tapi saling menghargai aja ya.

Overall, The Little Prince ini menceritakan tentang petualangan yang dilakukan oleh The Little Prince. Buku ini ditulis dari sudut pandang orang pertama. Somehow, cara penulisan dengan sudut pandang orang pertama itu selalu menarik buat gw.

The Little Prince

Buku diawali oleh si Narator yang bercerita mengenai masa kecilnya. Ia menggambar Boa constrictor dari dalam dan dari luar. Saat ia menunjukkan gambar tersebut kepada orang dewasa, tidak ada yang mengerti gambar tersebut sebelum diberi penjelasan. Si Narator pun akhirnya membuang mimpinya sebagai seniman pada umur enam tahun.
Grown-ups never understand anything by themselves, and it is exhausting for children to have to provide explanations over and over again.

Akhirnya Si Narator memilih karier lain sebagai pilot. Suatu hari, pesawat yang ia kendarai pun mengalami kecelakaan dan jatuh di Gurun Sahara. Tidak ada mekanik atau penumpang di dalam pesawat, sehingga ia harus memperbaiki pesawat itu sendiri. Saat itulah tiba-tiba ia mendengar suara yang memintanya untuk menggambarkan domba. Pemilik suara itu adalah The Little Prince.

Miniatur The Little Prince di Petite France korea selatan
Miniatur The Little Prince di Petite France

Karena ia harus segera memperbaiki pesawat dan gambar dombanya selalu direvisi (berasa skripsi) oleh The Little Prince, akhirnya si Narator pun menggambar peti kayu dan bilang bahwa domba yang diinginkan ada di dalam peti kayu tersebut. Surprisingly, ternyata gambar tersebut yang diinginkan oleh The Little Prince.

Dari obrolan antara si Narator dan The Little Prince, ada beberapa informasi yang akhirnya diketahui mengenai The Little Prince. Ia berasal dari Asteroid B-612 pada tahun 1909 ditemukan oleh astronomer Turki. Selain itu, The Little Prince juga sering menyampaikan kritiknya pada orang dewasa.

Asteroid B-612 di Petite France korea selatan
Asteroid B-612 di Petite France

Grown-ups like numbers. When you tell them about a new friend, they never ask questions about what really matters. ... They ask: ‘How old is he?’ ‘How many brothers does he have?’ ‘How much does he weigh?’ ‘How much money does his father make?’ Only then do they think they know him.

Bagian ini agak sedikit ngena sih menurut gw. Hmm.. well indeed grown-ups like numbers kalau ditanya kenapa, mungkin kalo menurut gw karena angka itu bisa menjadi parameter untuk membandingkan sesuatu. Karena hampir semua orang akan bisa membandingkan antara orang yang punya saudara dan orang yang gak punya saudara.

Si Narator pun kemudian ditanya oleh The Little Prince, apakah domba makan bunga meskipun bunga tersebut memiliki duri? Pertanyaan yang terdengar sepele tersebut pun ternyata menjadi penting jika bunga itu merupakan hal yang berharga untuk seseorang.
If someone loves a flower of which just one example exists among all the millions and millions of stars. ... But if the sheep eats the flower, then for him it’s as if, suddenly, all the stars went out. And that isn’t important?

Di planetnya The Little Prince ada setangkai bunga mawar yang kalau menurut gw sifatnya itu tsundere pake banget!
Tsundere means being on the surface sharp and sarcastic (tsuntsun) but underneath lovestruck and fawning (deredere); characteristic of a gap between acted out actions and feelings in mind.

Karena sikap si Bunga Mawar yang tsundere itu, makanya si Little Prince jadi sebel sama dia, dan akhirnya memutuskan untuk pergi dari planetnya sendiri.
I should have judged her according to her actions, not her words. ... I should have never have run away. I ought to have realized the tenderness underlying her silly pretentions. Flowers are so contradictory! But I was too young to know how to love her.

Mungkin di dalam buku ini, perempuan dianalogikan sebagai Bunga Mawar. Si Little Prince ngaku bahwa dia cinta sama si Bunga Mawar, meskipun dia baru sadar hal tersebut saat dia udah pergi jauh dari planetnya sendiri. Hingga akhir nanti pun bisa terlihat bahwa The Little Prince selalu rindu Bunga Mawar yang telah ia tinggalkan.

The Little Prince pun kemudian berkunjung ke enam asteroid lainnya. Di masing-masing planet tersebut ia bertemu dengan orang-orang dewasa dengan sikapnya mereka yang khas orang dewasa banget. Ia bertemu dengan a king with no subjects, a very vain man, a drunkard who drinks to forget the shame of being a drunkard, a businessman, a lamplighter, dan an elderly geographer. And the latter advises him to visit the Earth.

Sesampainya di Bumi, The Little Prince kaget karena dia tidak menemukan seorang pun. Makhluk hidup pertama yang ia jumpai adalah ular.
It’a a little lonely in the desert . . .”
“It’s also lonely with people.

Di akhir pembicaraan mereka, si Ular menawarkan untuk membantu The Little Prince kalau suatu hari nanti The Little Prince terlalu rindu dengan planetnya. Di sini gw mulai sedikit sedih. Ngerti kan ya maksudnya si Ular apaan :(

Setelah itu The Little Prince bertemu dengan setangkai bunga dan bunga itu bilang bahwa terakhir kali dia bertemu manusia itu sekitar setahun yang lalu. Kemudian The Little Prince pergi dan mendaki gunung yang tinggi. Dari puncak gunung tidak terlihat apa-apa dan terdengar hanya gema dari suaranya sendiri.

Suatu hari The Little Prince bertemu dengan kebun bunga mawar. Bunga Mawar tersebut mirip dengan Bunga yang ada di planetnya. Kemudian The Little Prince pun merasa sedih dan menangis karena dia merasa bahwa ternyata apa yang dia miliki itu ternyata biasa aja dan gak membuatnya menjadi seorang pangeran.

Kemudian datanglah seekor rubah dan mereka pun ngobrol. Si Rubah meminta The Little Prince untuk menjinakkan dia dan itulah yang selanjutnya dilakukan oleh The Little Prince. Saat mereka harus berpisah, ada rahasia yang diucapkan oleh si Rubah.

Here is my secret. It’s quite simple: One sees clearly only with the heart. Anything essential is invisible to the eyes.” The fox said. “It’s the time you spent on your rose that makes your rose so important. People have forgotten this truth, but you mustn’t forget it. You become responsible forever for what you’ve tamed. You’re responsible for your rose . . .

Kalimat tersebut adalah quote yang paling terkenal dari buku The Little Prince ini. Karena memang kalimatnya berkesan dan relatable. Setelah itu The Little Prince bertemu dengan the Railway Switchman dan The Salesclerk.

Kembali lagi kepada si Narator, hari itu adalah hari kedelapan dimana persediaan air minumnya habis. Akhirnya ia dan The Little Prince pergi untuk mencari air minum dan berhasil menemukannya saat menjelang subuh. Dalam percakapannya dengan The Little Prince, si Narator sadar bahwa The Little Prince kembali ke tempat pertama kali ia tiba di Bumi. Si Narator pun mulai sedikit merasa aneh.

Keesokan harinya, Si Narator mendengar sedikit percakapan antara The Little Prince dan si Ular. The Little Prince pun kemudian bilang bahwa dia juga akan pergi dan mengucapkan kata-kata terakhirnya kepada si Narator. The Little Prince melarang si Narator untuk datang pada malam hari saat dia akan pergi.
You were wrong to come. You’ll suffer. I’ll look as if I’m dead, and that won’t be true . . . You understand. It’s too far. I can’t take this body with me. It’s too heavy. But it’ll be like an old abandoned shell. There’s nothing sad about an old shell . . .

The Little Prince kemudian berjalan menjauhi si Narator dan kemudian membiarkan si Ular berada di dekat pergelangan kakinya. Kemudian perlahan, ia pun jatuh.

Setelah itu, si Narator menceritakan bahwa keesokan harinya ia tidak menemukan badannya The Little Prince dan merasa sedikit terhibur karena ia yakin The Little Prince berhasil kembali pulang ke planetnya. Si Narator pun berhasil memperbaiki pesawat dan kembali pulang ke rumahnya.

Setelah selesai baca buku ini, gw jadi agak sedih gimana gitu. Physically mungkin The Little Prince udah pergi, spiritually mungkin dia kembali ke planetnya. Who knows...

Di dalam buku ini ada banyak banget quote yang bisa diambil. Banyak juga reminder untuk para grown-ups agar gak terlalu bersikap seperti grown-ups.  Jujur ada beberapa bagian yang gw agak kurang ngerti sih tentang apa yang ingin disampaikan untuk para grown-ups. Maaf ya hahaha..

Sekian review buku The Little Prince ini. Sampai jumpa di review selanjutnya. Happy reading :)

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...