Skip to main content

Datang ke Big Bad Wolf 2018


Kamis minggu lalu tiba-tiba gw memutuskan mau datang ke Big Bad Wolf 2018 di Hall 7 – 10 ICE BSD. Impulsif banget sih sebenernya. Awalnya gw gak mau dateng, mengingat tahun lalu banyak banget orang dan bukunya udah banyak yang habis. Maklum sih ya tahun lalu datangnya pas event-nya udah mau selesai.

Tahun ini event-nya dimulai tanggal 29 Maret – 9 April 2018. Awalnya kepikiran gara-gara Kemal nanya rute ke BSD turun di stasiun mana. Ternyata dia mau datang ke presale-nya BBW 2018. Jadilah gw kepengen dateng juga. Meskipun sebenernya gak ada buku spesifik yang mau dibeli. Cuma mau liat-liat aja.

Akhirnya jumat pagi gw dateng deh ke BBW 2018. FYI, gw datengnya nyetir sendiri lho! Hihihi.. For the first time ever akhirnya bisa nyetir sendirian huhu.. Yaah, meskipun parkirnya masih belum terlalu bisa dan jalannya masih kaya keong, tapi tetap jadi achievement tersendiri buat gw hehehe.. Makanya dateng pagi-pagi ke BBW juga biar parkirannya masih banyak yang kosong, dan alhamdulillah bisa parkir di tempat yang kosong. Gak perlu khawatir nabrak mobil yang parkir di sebelah hihihi..

big bad wolf 2018
Gak lupa update di IG Story

Kira-kira pukul 08:47, gw udah mulai liat-liat buku yang ada. Buku yang tersedia ada banyak banget sih. Banyak banget sampe bikin pusing ngeliatnya juga. Ada section untuk buku impor dan buku lokal. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, di bagian buku lokal itu gak ada buku dari penerbit Gramedia sama Republika (entah gak nemu atau emang gak ada). Padahal sebagian besar novel yang gw incer berasal dari dua penerbit itu. Akhirnya tahun ini gw memutuskan untuk lebih fokus di bagian buku impor.

area fiction fiksi big bad wolf 2018
Fiction di area buku impor

Di bagian impor pun gw lebih fokus ke bagian fiction, karena emang pengen liat-liat novel luar. Kali aja ada novel yang menarik. Genre fiction-nya juga terbagi beberapa, ada yang general, romance juga crime thriller & mystery.

Gw keliling area fiction ini dan mencoba ngeliat judul novelnya satu-satu. Cukup pegel dan melelahkan haha.. Pengunjungnya juga udah cukup rame sih. Tapi kayanya sih gak serame waktu gw dateng tahun lalu.

Area yang menurut gw paling besar itu bagian children book sama non-fiction. Gw sama sekali gak liat bagian children karena yaaah.. belum waktunya haha.. kalau area non-fiction, gw ke bagian self-help. Ada lumayan banyak buku yang menarik. Tapi somehow gw lagi pengen baca novel, akhirnya gak beli.

Setelah keliling hampir sekitar satu setengah jam, akhirnya gw pun jalan ke bagian cashier dan bayar buku yang gw beli. Gw cuma beli buku satu doang. Sebenernya nemu bukunya Paulo Coelho, tapi di-bundle gitu lho, harganya sekitar 550rb dan terdiri dari tujuh novel. Gak punya uang gw, akhirnya ya sudahlah gak usah beli huhu..

ernest hemingway, the first forty nine stories, big bad wolf 2018
buku yang dibeli di BBW 2018 (btw ini fotonya pas udah di rumah haha..)

Setelah kasir (kalau gak salah) ada exhibition contemporary art gitu. Gw gak terlalu memperhatikan bagian ini sih sesungguhnya hahaha.. selain itu ada juga bagian yang jual berbagai macam poster gitu. Lumayan bagus sih kalau mau dijadiin background foto. Tapi gw gak ngeliat-liat di bagian ini karena emang gak ada niat untuk beli sih hahaha..

poster, big bad wolf 2018
aneka macam poster

Setelah keluar dari hall, ada banyak stand gitu, ada merchandise dari BBW 2018 dan ada juga stand beberapa makanan dan minuman. Tapi lagi-lagi gw gak ngeliat-liat karena emang gak ada niatan untuk beli hahaha..

Overall menarik sih BBW ini, novel-novel impor emang jatuhnya jadi lebih murah dari pada beli di toko buku impor atau Periplus. Novel yang gw beli pun harganya cuma 65rb. Gw coba cek di Periplus, harga buku yang sama persis kaya yang gw beli itu 152rb. Kira-kira gw gw hemat sekitar 57,2%. Woow.. Sayangnya emang lagi gak ada buku yang lagi dicari dan kondisi keuangan agak cekak hahaha.. maklum lah ya dateng tanggal tua (nasib gajian tanggal 1) hiks..

Saran gw sih sebelum ke BBW, sebaiknya udah ada buku impor yang emang lagi dicari jadi biar bisa beli dengan harga lebih murah. Selain itu di sana ada banyak banget buku, jadi kalau gak kuat iman bisa kalap hahaha..

Anyway, happy shopping di BBW 2018 :)

Comments

  1. woow...nyetir sendiri.. SIM aman bu?LOL
    aaah, tau gitu nitip... tapi lbh seru liat sendiri yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah punya SIM dong hahaha.. emang kapan balik ke sini? Lebih seru dateng dan liat-liat sendiri sih hihi..

      Delete
    2. wihiii selamaaat..
      jadi pengen juga punya SIM.. biar ga tergantung sama babang gojek/grab klo pas di Indonesia haha
      belum tau... daoakan ya, balik for sure atau (semoga) balik for some 'reason'.
      sipp semoga ada waktu liat2 sendiri, khilaf2 deh...hee

      Delete
    3. Yaah.. meskipun SIM-nya nembak hahaha.. Selalu didoain yang terbaik Na hihi.. doakan juga semoga bisa nyusul ke sana ya hehehe..

      Delete
    4. hahaha gpp nembak, asal skrg jam terbangnya diperbanyak...
      aamiin ya rabb... ditunggu siniii...

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...