Skip to main content

Partisipasi di Penilaian AUN-QA Universitas Indonesia


Tanggal 11 April 2018 lalu, gw berkesempatan untuk bantuin Program Studi Teknik Lingkungan (PSTL), Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia kesayangan untuk Penilaian AUN-QA.  Sebelum cerita lebih lanjut, gw jelasin dulu ya apa itu AUN-QA.

nametag, asean university network, universitas indonesia, environmental engineering
my nametag

AUN (ASEAN University Network) merupakan organisasi jejaring universitas di level ASEAN yang bertujuan untuk memperkuat dan memperluas kerja sama di bidang pendidikan tinggi antar negara ASEAN. Di Indonesia, ada empat perguruan tinggi yang menjadi anggota AUN yaitu UI, UGM, ITB dan UNAIR.

QA (Quality Assurance) merupakan salah satu program kerja AUN. Tujuannya untuk melakukan penjaminan mutu Program Studi di Universitas yang menjadi anggota AUN. Penilaian QA ini dilakukan dengan Self Assessment Report (SAR) dan visitasi.

Tahun ini ada empat jurusan di UI yang dinilai yaitu Teknik Lingkungan di Fakultas Teknik (FT), Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Ada sekitar sebelas aspek yang dievaluasi dalam AUN-QA ini salah satunya adalah aspek Output, yaitu the quality of the graduates. Salah satu cara penilaian Output adalah dengan melakukan wawancara antara assessor dengan para lulusan atau alumni. Nah, gw berpartisipasi sebagai salah satu alumni yang diwawancara.

Alumni yang datang itu dari Angkatan 2006 sampai Angkatan 2012 kalo gak salah. Angkatan 2013 kayanya gak ikut deh. Maaf lupa hahaha.. Alumni dari Angkatan 2009 diwakili sama gw, Meutia, Puty dan Aca.

Durasi wawancaranya sekitar satu setengah jam, dan bentuknya semacam diskusi gitu. Assessor nanya pertanyaan dan bebas siapa aja boleh jawab. Pertanyaannya sekitar dunia pekerjaan, kurikulum saat dulu kuliah dan lain-lain. Gw sendiri gak terlalu banyak ngomong sih hahaha.. karena emang udah dijawab sama teman-teman yang lain.

alumni, assessor, asean university network, universitas indonesia, environmental engineering
para alumni dan assessors

Setelah wawancara selesai, kami makan siang dulu di Dept. Setelah itu gw ke Lab Air di Lantai 3 untuk ketemu sama Mbak Wit. Udah lama gak ketemu soalnya. FYI, Mbak Wit ini dulu temen kosan di Griya Anandita. Setelah ngobrol sebentar, gw pamit dan sholat dulu sebelum naik ke Lantai 4.

Lantai 4 sekarang berubah banget, karena emang baru selesai direnovasi katanya haha.. Somehow terkesan jadi lebih terang gitu haha.. Trus di Lantai 4 ketemu sama Bu Andari dan Mbak Licka. Huwaaa.. jadi rindu internetan di Lantai 4 huhu.. ya Allah pengen kuliah lagi :’( #curcol

alumni, reuni, laboratorium, teknik lingkungan, fakultas teknik, universitas indonesia
reuni di Lantai 4

Yaah.. meskipun gw gak banyak membantu saat wawancara tadi, semoga hasilnya bagus dan PSTL UI bisa lulus akreditasi AUN. Jadi biar para junior bisa lebih berkembang, go international dan bawa nama baik PSTL UI ke skala yang lebih luas, aamiin.. :)

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...