Skip to main content

Last Day Travelling in Seoul #Day9

Hari ini adalah hari traveling terakhir di Seoul, karena besok udah harus pulang hiks.. Karena ini hari terakhir yang lebih fokus untuk beli oleh-oleh dan balikin wifi, akhirnya berangkat dari guesthouse pun gak sepagi hari-hari sebelumnya.

Destinasi pertama kita adalah Namdaemun Market. Kita dikasih rekomendasi beli oleh-oleh yang murah sama Kak Ayu CS. Kalau gak salah itu di Lantai 2, Namdaemun Market Building C. Sesuai namanya, Namdaemun ini adalah pasar dan banyak orang. Mungkin feelnya itu kaya Tanah Abang mungkin yaa. Karena agak bingung harus jalan ke mana, akhirnya mampir ke information center untuk nanya direction.

Emang bener banget di Namdaemun Market ini harganya lebih murah dari tempat belanja oleh-oleh lainnya. Sebelumnya gw beli sumpit+sendok Korea di Insadong itu 2000 won, tapi di sini harganya 1500 won. Magnet kulkas di Insadong itu 7000 won dan di sini 5000 won, bentuk dan gambar magnet kulkasnya itu sama persis. Jadi nyesel kemaren belanja di Insadong.

Selain itu ada banyak barang-barang lucu gitu. Nono sih bilang kalau misalnya dia mau bikin cafe, mungkin beli dekorasinya di Namdaemun Market ini. Kalo gak nahan diri mungkin bisa kalap hahaha.. Nah pas Nono ngeliat pajangan lucu gitu, ternyata tulisannya Made in Indonesia!

Brang-barang lucu di Namdaemun Market [Nono's]

Hari ini gw yang paling banyak belanja, soalnya banyak yang nitip sendok+sumpit Korea dan juga beli oleh-oleh buat orang kantor. Di Namdaemun Market ini gw nyari kaos khas Korea gitu, tapi bahannya gak bagus dan modelnya gitu-gitu aja. Akhirnya gak jadi beli dan kita lanjut ke Destinasi selanjutnya yaitu Insadong.

Setelah sampai Insadong, kita nanya information center direction ke Insadong PR Center. Karena di sana kita bisa nyewa hanbok. Tadinya tuh mau cari yang gratisan. Adanya di daerah Myeongdong gitu. Tapi kita bertiga bosan ke Myeongdong mulu. Udah gitu background fotonya kurang bagus gitu. Akhirnya coba gooling tempat lain dan Alhamdulillah ternyata di Insadong ada tempat untuk sewa hanbok. Harga sewanya itu 3000 won per orang.

Si Insadong PR Center ini bangunannya khas Korea gitu dan mencolok di antara bangunan modern di sekitarnya. Setelah daftar untuk sewa, dan ngantri sebentar. Akhirnya kita pun pake hanbok. Pake hanboknya dibantu sama petugasnya, tapi ternyata simple. Gw sih ngerasa yang bagian atas hanboknya itu kaya bolero. Tapi gw gak ngerti cara ngiket pitanya sih haha..

Setelah pake hanbok, kita foto dengan background dinding bangunan Insadong PR Center yang khas korea, trus foto juga di pelataran yang udah disediain untuk foto. Gw, Anita dan Nono milih hanbok yang berbeda. Ternyata Hanbok yang Gw dan Nono pake itu untuk yang belum nikah sama sama rakyat biasa. Kalo yang Anita pake itu untuk yang udah nikah dan untuk anggota kerajaan gitu (CMIIW). Selama jalan-jalan, rasanya muka Anita paling sumringah dan bahagia itu pas nyobain hanbok ini haha..
Foto di depan Insadong PR Center [Nono's]

Foto bertiga di pelataran foto [Nono's]

Pose duduk anggun haha.. [Anita's]

Rencananya habis ini kita mau makan patbingsoo gitu, karena belum nyobain. Trus nanya sama petugasnya rekomendasi makan patbingsoo di mana. Terus akhirnya diarahin ke Sulbing. Jaraknya lumayan jauh, tapi katanya itu tempat yang paling enak. Akhirnya yaudah deh kita jalan ke sana.

Sebelumnya kita mampir dulu ke Ssamziegil. Karena lokasinya di deket Insadong PR Center dan kalo kata Nono, setiap dia googling Insadong itu yang keluar pasti fotonya si Ssamziegil ini. Jadi Ssamziegil ini semacam shopping center gitu, tapi kita cuma muter di area lantai dasarnya aja. Trus Nono beli Ttung pang gitu, jadi roti yang bentuknya kaya pup itu lho haha..

Ssamziegil

Lucu banget hanboknya. Mungkin ini sejenis hanbok modern gitu kali ya [Anita's]

Suasana di Insasdong Road

Setelah jalan lumayan lama dan mampir-mampir lagi ke toko kosmetik, akhirnya kita sampe deh di Sulbing. Pesen 1 patbingsoo untuk bertiga hahaha.. Karena di lantai 2 itu gak ada yang kosong, akhirnya kita duduk di lantai 3 yang isinya cuma kita bertiga. Akhirnya kita di situ makan patbingsoo sambil leyeh-leyeh gitu haha.. Kita nongkrong di situ ampe sore. Habis itu langsung jalan ke kantor Wifi Korea untuk balikin wifi.

Patbingsoo [Anita's]

Wefie sebelum makan patbingsoo [Nono's]

Di deket kantor Wifi Korea ini ada toko yang jual segala jenis tas harganya 10.000 won. Ih lumayan murah, kualitasnya juga oke. Karena tas ransel gw yang sebelah udah mau copot dan karena emang pengen, akhirnya gw beli ransel dan tas buat kondangan gitu deh hahaha.. Habis itu kita langsung balik ke guesthouse.

Setelah balik, kita langsung pergi lagi ke minimarket untuk beli buat makan malam. Jadi menu malam itu adalah ramyeon dan oden. Padahal ada dapur, tapi sore itu pertama kalinya kita masak. Di depan kamar kita tuh ada halaman dan ada kursi dan mejanya gitu, trus akhirnya kita memutuskan untuk makan di situ. I miss that time. Pas lagi makan, Kani keluar dan ngasih kita choco pie sebagai desert.

Dinner Ramyeon dan Oden dengan background jemuran haha.. [Nono's]


Oh ya, jadi tuh ternyata waktu check-out kita sama Justin itu bareng. Sama-sama naik flight pagi. Sebelumnya itu Justin nanya cara ke bandara pagi-pagi, karena subway baru beroperasi jam 6an. Sedangkan kita flight jam 9 dan pasti udah harus berangkat sebelum jam 6 biar gak telat. Malemnya Kani tuh nyamperin kita dan ngasih tau kita untuk naik airport limousine bus dari halte di deket Gajwa Station. Habis catat penjelasan dari Kani, kita minjem timbangan untuk koper dan lanjutin packing yang super riweuh. Semoga gak telat besok.. Aamiin..

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

Goes to Jeju Island #Day3

Pagi itu kita semua baru bangun jam 8. Mungkin efek dari kurang tidur di Malaysia, waktu penerbangan yang lama, dan nyasar menuju N Seoul Tower. Padahal schedule hari itu kita berangkat jam 7 dan jalan-jalan ke daerah Gwanghwamun dan Chenggyecheon Stream. Namun apa ada, kenyataan berkata lain. Akhirnya kita baru rapih sekitar jam 10. Langsung turun ke area dapur untuk sarapan dan check out . Pagi itu sarapannya roti bakar sama Pop Mie! Anita nemu Pop Mie di rak dapur, langsung aja diambil dan dimakan bareng-bareng. Sarapan Pop Mie! [Nono's]   Selesai sarapan, kita check-out dan nitip koper dulu soalnya mau jalan-jalan dulu di sekitar situ. Gw ngusulin untuk ke Stasiun Seoul yang lama dan akhirnya kita jalan ke situ. Sayangnya cuaca lagi kurang bersahabat. Hujan dan angin yang lumayan kencang dan dingin. Sempet nyasar lagi sedikit, tapi akhirnya berhasil juga menemukan Stasiun Seoul lama. 

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor