Skip to main content

Bye-bye South Korea! #Day10

Hari ini officially hari terakhir di Korea Selatan, karena kita harus pulang ke Jakarta. Pagi itu agak hectic gitu, karena gw yang biasanya bangun paling pagi juga agak telat bangun. Langsung buru-buru mandi dan packing. Anita sama Nono juga kayanya cuma mandi bebek aja deh. Sambil nunggu mandi, kita juga sempetin sarapan ramyeon instan yang kita beli kemaren. Tapi gw sih kurang nafsu, jadi banyak sisanya.

Pas jam setengah 6an, si Justin dateng dia nanya kita udah siap atau belom dan mau ngajak bareng ke bandara. Tapi karena kita masih riweuh dan gak enak kalo minta dia nungguin, akhirnya kita minta dia berangkat duluan aja.

Pas udah jam 6an kurang, kita akhirnya rapih dan mulai jalan ke halte. Sebelumnya tuh kita dikasih bekel camilan gitu sama Kani, karena katanya kita gak sempet sarapan. Gak lupa sempetin foto bareng dulu sama Kani sebelum pamit pulang.

Foto sama Kani, sebelum pulang ke Jakarta [Nono's]

Pagi itu, cuacanya gerimis mengundang. Kita jadi susah lari-lari karena sambil ngegeret koper. Udah gitu mesti nyebrang di dalam Gajwa Station dulu, waktu untuk nyebrangnya kan jadi lebih lama karena gak bisa ngangkat-ngangkat koper di elevator. Pas udah deket ke halte, ternyata limousine bus yang jam 6, pas banget lagi berhenti dan akhirnya kita ketinggalan deh. Setelah tau ketinggalan bus, akhirnya jalannya jadi dipelanin.

Jadi haltenya itu ada di tengah-tengah gitu, kaya halte busway gitu lah lokasinya. Udah gitu gak ada tempat duduk, akhirnya selama setengah jam nunggu bus selanjutnya kita berdiri kedinginan di halte itu. Tapi gw suka deh. Meskipun haltenya sederhana, tapi ada layar kecil yang nunjukin berapa lama lagi bus selanjutnya akan datang. Katanya di Jepang juga kaya gitu, tapi kan gw gak tau. Belum pernah ke sana hahaha.. Mungkin next time aamiin..

Setelah lama menunggu, akhirnya limousine busnya datang juga. Kursinya nyaman yak hahaha.. #norak trus harus pake seatbelt gitu. Tapi selama perjalanan gw tidur sih, jadinya tau-tau udah sampe aja di bandara.

Bandara Incheon itu ya.. gede banget!! Mau nyari counter Air Asia aja mesti muter2 dulu. Ngarep ketemu artis atau ada yang syuting gitu, tapi gak ada haha.. Sebelum ngantri ke counter, kita nimbang bagasi kita dan ternyata kelebihan gitu. Akhirnya pas lagi ngantri, kita bongkar koper dulu haha.. malu-maluin aja dah..

Karena Anita gak beli bagasi pulang, akhirnya baju-baju kotornya dia itu dimasukin ke hand carrier gitu. Jadinya dia mudah lelah dan selalu pengen bawa trolley, bahkan pas antri ke imigrasi. Setelah ternyata gak boleh, akhirnya dia balik lagi naro trolley dan ngantri dari awal. Antrian imigrasinya itu panjang banget! Padahal counternya juga ada banyak! Oh iya, Incheon International Airport itu udah 11 tahun berturut-turut jadi bandara terbaik di dunia! Mantap!

Setelah dari imigrasi, kita naik shuttle train ke Terminal, bentar sih naik keretanya. Tapi total waktu tempuh sampe ke Terminal itu mungkin 40 menit kali ya. Untung kita gak telat-telat amat. Kalo gak pasti panik banget.

Pas udah sampe terminal, gw tiba-tiba inget kalo katanya AADC Line version itu syutingnya di Incheon International Airport. Akhirnya kita juga bikin cover ala-ala gitu deh hahaha.. #cacatbanget Tapi sampe sekarang, videonya belum digabungin sama Nono.

Wefie sebelum naik pesawat [Nono's]

Pesawatnya sedikit delay, tapi gak terlalu lama kok. Perjalanan 6 jam ke KL dihabiskan untuk tidur! Pas udah mendarat di KL, kita dapat kabar buruk tentang Ayahnya Cut dan Meutia. Ih sumpah ya, gak enak banget denger kabar buruk saat lagi jauh dari Jakarta :(

Saat transit, kita cuma jalan-jalan di sekitar airport aja. Makan malam KFC habis itu langsung ke Terminal. Ternyata pesawatnya delay juga. Kali ini delaynya lama, mana pesawat malam lagi, jadinya kan sampe Jakartanya lebih telat. Paginya gw langsung ngantor lagi. Zzzz..

Ternyata koper gw rusak! Bannya patah huhuhu.. Jadinya berat kalo didorong. Emang sebelum berangkat, udah ada bagian yang copot gitu sih haha.. Setelah lewat proses imigrasi, kita langsung minggir sebentar untuk bongkar bagasi. Biar gak bongkar di depan orang tuanya Nono gitu maksudnya. Setelah rapih, baru deh lanjut.

Pas diluar, ketemu orang tuanya Nono dan salam dulu. Gak lama gw pamit pulang duluan. Karena naik taksi soalnya. Fiuuh.. rasanya capek banget. Untung malem hari jalanannya lancar, jadi bisa cepet pulang.


Traveling kali ini bener-bener membuka mata gw terhadap banyak hal. Gw juga berhasil menginjakkan kaki di Korea Selatan, yang merupakan salah satu negara yang harus gw kunjungi. Selain itu juga jadi punya banyak teman baru selama travelling. Definitely will travelling again!

Sampai jumpa di travelling selanjutnyaa..

Wefie di Incheon [Nono's]

Comments

  1. Akhirnya tamat juga kak bacanya, jadi pengen banget ke korea hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha.. nabung nabung biar bisa jalan-jalan dan beli kosmetik di Korea ;)

      Delete
  2. "the end"
    berasa kepengen ada lanjutan episode sis 11 dst wkwk
    semoga episode 11 dst saya yang lanjutin ya sis
    nanti share itinerary and budget nya plus cerita lgsg nya sis

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

Goes to Jeju Island #Day3

Pagi itu kita semua baru bangun jam 8. Mungkin efek dari kurang tidur di Malaysia, waktu penerbangan yang lama, dan nyasar menuju N Seoul Tower. Padahal schedule hari itu kita berangkat jam 7 dan jalan-jalan ke daerah Gwanghwamun dan Chenggyecheon Stream. Namun apa ada, kenyataan berkata lain. Akhirnya kita baru rapih sekitar jam 10. Langsung turun ke area dapur untuk sarapan dan check out . Pagi itu sarapannya roti bakar sama Pop Mie! Anita nemu Pop Mie di rak dapur, langsung aja diambil dan dimakan bareng-bareng. Sarapan Pop Mie! [Nono's]   Selesai sarapan, kita check-out dan nitip koper dulu soalnya mau jalan-jalan dulu di sekitar situ. Gw ngusulin untuk ke Stasiun Seoul yang lama dan akhirnya kita jalan ke situ. Sayangnya cuaca lagi kurang bersahabat. Hujan dan angin yang lumayan kencang dan dingin. Sempet nyasar lagi sedikit, tapi akhirnya berhasil juga menemukan Stasiun Seoul lama. 

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor