Skip to main content

Pengalaman Ganti Rugi Paket Rusak oleh Ninja Xpress

Pada posting-an kali ini, gw mau share pengalaman ganti rugi paket gw yang rusak saat dikirim oleh ekspedisi Ninja Xpress. Gw ceritanya berdasarkan kronologis aja ya biar lebih asik haha…

30 Januari 2021

Sekitar sabtu siang, gw udah selesai packing paket gw. Paketnya itu berupa bingkai foto yang berisi ucapan selamat atas pernikahannya Emma. Udah jadi ritual di grup Lantai 4 kalau ada yang nikah pasti dibikinin ucapan juga. Ukuran bingkainya sebesar kertas A3. Ini foto ucapan sebelum dibungkus:


Foto ucapan sebelum dibungkus

Bingkai foto tersebut gw bungkus pake lembaran kardus untuk nutupin kacanya. Selain itu, gw bungkus pake 2 lapis bubble wrap dan gw pasang stiker fragile juga. Untuk finishing touch-nya, gw ikat tali rafia di sisi kanan dan kirinya, jadi biar bisa dijinjing gitu lho. Kebayang gak? Hehe… Gw gak foto paketnya sebelum dikirim sih.

Setelah rapi, gw pesan pick up Ninja Xpress via aplikasi Grab. Jadi Grab bekerja sama dengan Ninja Xpress untuk pengiriman antar kota. Paket gw di-pick up sekitar jam 16. Saat itu gw bilang ke kurirnya bahwa isinya adalah bingkai foto dan suruh hati-hati sama paketnya. Biaya pengirimannya Rp. 10.000 dan dibayarkan cash ke kurirnya.

7 Februari 2021

Udah lewat seminggu sejak kirim paket dan gw heran kenapa paketnya belum sampe juga. Gw cek di tracking history-nya kalau paketnya masih diproses di Ninja Van warehouse. Gw curcol lah ke anak-anak Lantai 4 yang ada di grup Kado Nikahan Emma.


Tracking history paket gw


Anita
bantu cariin kontak call centre-nya Ninja Xpress dan akhirnya gw telepon saat itu juga. Setelah gw hubungi call centre-nya, ternyata kondisinya saat itu ada masalah di paketnya dan masih dalam tahap investigasi. Kemungkinan besar sih frame-nya pecah. Gw disuruh tunggu info selanjutnya dalam 3 x 24 jam.


Kontak Ninja Xpress

15 Februari 2021

Udah lewat seminggu dari hari terakhir gw hubungi call centre Ninja Xpress dan gw masih belum dapat informasi terkait kondisi paketnya. Akhirnya gw telepon lagi call centre-nya. Ternyata hasil investigasinya udah selesai dan paket gw dinyatakan rusak dan saat ini udah dikirim ke gudang akhir mereka di Jagakarsa.

Ganti rugi hanya berupa pengembalian dana aja. Gw ditanya pake asuransi atau gak, tapi seinget gw sih gak ada pilihan untuk nambah asuransi saat pesen di Grab. Saat itu gw lupa untuk nanya detail, apakah yang dikembalikan hanya ongkirnya aja atau bisa dikembaliin seharga barangnya. Tapi saat itu gw diminta nomor rekening untuk pengembalian dana sih. Jadi gw kasih aja rekening Mandiri gw.

Anak-anak di grup Kado Nikahan gw kabarin kan terkait perkembangan terakhir paketnya, mereka pada emosi gitu hahaha… Kenapa paketnya gak dikembaliin ke gw tapi malah dikirim ke gudang akhir mereka? Trus ganti ruginya juga harusnya gak cuma seharga ongkir aja. Yaah begitulah…

Akhirnya gw beli frame-nya lagi, tapi kali ini dikirim ke alamat rumahnya Ipun. Karena sesama warga Depok, harusnya nanti ongkir kirim ke Emma-nya lebih murah kalau pake Grab Send.

17 Februari 2021

Sekitar Rabu siang, gw ditelepon sama CS-nya Ninja Xpress. Kalau gak salah terkait konfirmasi untuk pengembalian dananya. Akhirnya gw tanya berapa besaran pengembaliannya, katanya sih 10x lipat dari biaya ongkirnya. Di sistem mereka tercatat kalau ongkir yang gw bayarkan adalah Rp 14.500, sementara itu seinget gw, gw bayarnya cuma Rp. 10.000. Gak ngerti gw kenapa bisa beda gitu.

CS-nya dengan ramah menjanjikan bahwa akan membantu sampai proses pengembalian selesai dan menanyakan apakah kasusnya sudah bisa ditutup atau belum. Gw mengiyakan aja karena gw pikir yaudahlah kalau ada pengembalian alhamdulillah kalau gak ada yaudah. Udah pasrah sih. Capek juga ngurusin paket beberapa minggu terakhir kan ya.

27 Februari 2021

Gw tiba-tiba inget sama ucapan yang di Ipun, apakah udah dikirim ke Emma atau belum. Katanya sih udah diterima sama Emma, tapi karena dia sibuk, jadi belum sempet bilang ke grup Lantai 4. Trus Ipun nanya terkait pengembalian dananya. Honestly gw juga baru inget dan akhirnya baru gw cek. Di rekening gw ada uang masuk dan setelah gw googling keterangannya, ternyata itu nama perusahaannya si Ninja Xpress. Alhamdulillah ternyata pengembalian dananya udah masuk dari tanggal 18 Februari 2021 dan jumlahnya Rp 145.000. Akhirnya kelar juga nih masalah perpaketan ini.


Pengembalian dana dari Ninja Xpress

Lesson Learned

Personally, kalo menurut gw ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini:

  • Kalau misalnya barangnya fragile, mungkin lebih baik dikirim pake Grab Send aja yang lebih aman, meskipun harganya lebih mahal
  • Kalau ada masalah gini harus proaktif untuk hubungi call centre-nya. Tapi kitanya juga harus ramah, biar sama-sama enak.

Kalau ditanya masih mau atau gak pakai jasa Ninja Xpress via aplikasi Grab, gw sih yes. Tapi balik lagi ke jenis barang yang dikirim sih hehehe…

Semoga posting-an kali ini bisa membantu orang-orang yang mungkin sedang mengalami masalah yang sama. Semoga masalahnya bisa segera selesai ya, aamiin… see you on the next post!

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...

story of the 6th term #JejakKelimabelas

                Dari beberapa minggu yang lalu sudah berencana untuk menulis di blog mengenai semester 6 yang sangat luar biasa. Baru sempat sekarang. Atau lebih tepatnya lagi mood menulis saat ini. Agak bingung untuk memulai sebenarnya. Hmm.. baiklah. Kuliah pertama di semester 6 adalah Paldom. Entah mengapa semester ini diawali oleh sesuatu yang menyeramkan dan menyebalkan. Pemilihan kelompok paldom –yang notabene akan menjadi kelompok pab dan limbat- ini berlangsung dengan sangat alot. Mungkin karena sudah mulai mengerti bagaimana sifat satu sama lain, orang-orang yang dianggap akan menjadi beban dilempar kesana kemari dan tidak ada yang mau menampungnya. Hingga akhirnya perlu pengorbanan dan jiwa besar dari beberapa orang, barulah terbentuk kelompok hingga saat ini. Aku ada di kelompok 8. Kelompokku terdiri dari empat orang: cut, elin, emma dan aku. Kota Kediri            ...

Artikel Cinta

Assalamualaikum Wr. Wb. Untuk postingan kali ini gw akan memasukkan mengenai sebuah artikel yang bertemakan cinta. Hahaha… buat yang kenal sama gw pasti heran banget. Eits... ini juga request dari Ipun lho. Haha… Kembali ke topik kita, artikel ini sudah gw miliki sejak SMA, karena dikasih dari teman. Jangan salah paham dulu, pas SMA dulu ada tugas (lupa pelajaran apa) ujungnya suruh cari artikel tentang cinta. Dulu gw ngerasa kayanya kata-kata di dalam artikel ini ada di dalam suatu film tapi lupa judulnya. Hehe… Artikel ini didapatkan dari http://www.webspawner.com/users/arsipcinta/index.html Apakah cinta itu? Mereka yang tidak menyukainya, menyebutnya tanggung jawab. Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan. Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian. Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir. Kadang Tuhan yang mengetahui apa yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supa...