Skip to main content

Poem in "A Poem A Day" Episode 9


Sama seperti saat jaman kuliah dulu, saat ini gw juga masih rutin nonton drama Korea hahaha.. Gak semua yang lagi tayang ditonton juga sih. Paling beberapa aja yang menurut gw menarik.

Saat ini drama yang lagi gw tonton adalah A Poem A Day dan My Mister. Dua-duanya tayang di TVN. Somehow, udah beberapa bulan terakhir ini, drama-drama yang menarik dan gw tonton rata-rata dari TVN dan JTBC.

a poem a day, poster, ye jae wook, shin min ho, woo bo young
A Poem A Day Poster
from top to bottom: Ye Jae Wook, Shin Min Ho and Woo Bo Young

A Poem A Day menceritakan tentang seorang perempuan bernama Woo Bo Young yang diperankan oleh Lee Yu Bi. Bo Young berprofesi sebagai physical therapist di sebuah rumah sakit. Bo Young ini suka banget sama puisi. Awalnya dia mau kuliah Korean Literature karena dia mau jadi seorang poet. Tapi karena kondisi finansial keluarganya kurang mampu, akhirnya dia memutuskan untuk kuliah physical therapy yang tingkat employment rate-nya tinggi.

Selain ceritanya yang menarik, salah satu daya tarik drama ini adalah di tiap episode ada satu atau dua puisi yang dibacakan oleh Bo Young atau tokoh lain. Puisi yang dibacakan itu sesuai dengan kondisi saat puisi itu dibacakan. Jadinya adegan tersebut lebih berkesan dan penonton pun lebih bisa memahami apa yang lagi si tokoh utama rasakan.

Kali ini gw mau mengutip satu puisi yang dibacakan oleh Bo Young di Episode 9.

a poem a day, episode 9, height, yoo ahn jin,
A Poem A Day, Episode 9 - Height

[SPOILERS!!]

Saat itu adegannya di mana Min Ho lagi nemenin Bo Young yang baru aja ditolak sama Dr. Ye. Bo Young jelas saat itu ngerasa sedih banget. Tapi di satu sisi, dia pun sebel sama dirinya sendiri karena dia merasa dia egois.

Meskipun tau kalau Dr. Ye gak mau pacaran sama orang yang kerja di bidang medis, apalagi di rumah sakit yang sama lagi, Bo Young nembak Dr. Ye karena dia lebih mentingin perasaannya sendiri. Bo Young gak mempertimbangkan perasaannya Dr. Ye dan malah ngelakuin apa yang ingin dia lakukan.

Saat Bo Young mulai menangis, backsound mulai terdengar dan puisi pun dibacakan. Puisi tersebut berjudul “Height” oleh Yoo Ahn Jin.

a poem a day, episode 9, height, yoo ahn jin,
Height by Yoo Ahn Jin

I’m ashamed to say that until now
I only cried for myself
My most painful cries
Still only come out for myself
How much older do I need to get to grow a bigger heart
And how much taller does my heart need to get
Before I can cry for someone else?
My eyes can only see myself on the most sorrowful days
My ears can only hear my laugh on the most happy days
I’ve never realized how imperfect my heart is
I’m embarrassed and ashamed

Inner voice Bo young yang soothing saat membaca puisi tersebut pun membuat penonton jadi bisa merasakan apa yang lagi Bo Young rasakan. Gw pun jujur jadi ikut sedih juga saat puisi itu dibacakan. Gw kutip puisi itu di sini, karena gw bisa cukup memahami apa yang Bo Young rasakan. Gw rasa banyak orang juga akan mengerti.

Let’s be honest, don’t we all do that?. Put ourselves first and didn’t consider other people’s conditions. Upon hearing the poem, I realized that I was like Bo Young. I still cry for myself and I indeed need to grow a bigger heart :’(

Semoga puisi yang dikutip kali ini bisa memberikan inspirasi yang positif bagi teman-teman yang membaca :’)


P.S: 
bagi yang mau nonton A Poem A Day bisa nonton di Kissasian. Website yang super recommended buat nonton drama atau movie dari Korea dan Jepang.

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...