Tanggal 6 Mei 2018 kemaren, for
the first time ever gw ikut kajian di Masjid Istiqlal. Yang ingin
ditekankan itu bagian kajiannya sih, bukan Masjid Istiqlalnya. Gw kan selama
ini gak pernah ikut kajian-kajian gitu. Beberapa waktu sebelumnya tuh gw lagi
suka denger kajiannya Ust. Hanan Attaki di Youtube dan menyadari bahwa masih
ada banyak banget hal yang harus gw pelajari terkait islam.
Saat itu gw liat IG Story-nya
Ape yang isinya tentang dia udah berhasil daftar untuk datang ke kajiannya
Nouman Ali Khan di Istiqlal. Karena gw merasa gw masih harus banyak belajar dan
karena ada temannya juga, akhirnya gw impulsively
daftar juga. Padahal gw sama sekali belum pernah denger kajiannya. Cuma sering
liat Ape posting IG Story tentang
kajian beliau.
Reconnect with Quran bersama Ustadh Nouman Ali Khan |
Pas Hari-H, gw janjian sama Ape di Stasiun Juanda, setelah itu baru
jalan ke Istiqlal. Temennya Ape juga ada yang ikut, namanya Ika. Gw udah sering
liat namanya sih dipostingan IG Story Ape atau teman yang lainnya. Karena
ternyata irisan pertemanan gw sama Ika itu lumayan banyak.
Saat sesi 1, kami berada di lantai 3. Sengaja milih tempat yang sepi
biar bisa duduk di bagian paling depan dan biar bisa ngeliat Nouman Ali Khan
secara langsung, meskipun kecil banget haha.. Tapi setelah dapat posisi yang
enak banget, trus disuruh pindah karena itu bagiannya ikhwan. Akhirnya kita ke
sisi yang lain dan kehalangan beberapa orang yang duduk lebih depan. Alhamdulillahnya
sih orang-orang yang duduk di depan kami pergi di tengah sesi, jadi kami bisa
duduk sedikit majuan haha..
Foto dari Lantai 3 |
Yang sangat disayangkan dari kajian ini adalah kualitas sound system-nya yang kurang baik,
jadinya gw gak terlalu bisa denger Ustadznya ngomong secara langsung. Akhirnya
denger kajian yang udah diterjemahkan ke bahasa Indonesia via frekuensi yang
udah disediain sama panitia. Tapi rasanya kurang greget gimana gitu kan ya
huhu..
Ada beberapa poin yang gw catat dari Sesi 1, tapi gak secara
keseluruhan gitu. Karena gw akhirnya memutuskan untuk fokus dengerin via radio
itu setelah setengah sesi berjalan :(
Ketika Nabi Ibrahim AS membangun Kabah, beliau berdoa kepada Allah SWT. Ribuan tahun kemudian doa Nabi Ibrahim AS dijawab dengan dikirimnya Malaikat Jibril ke Rasulullah. Tidak ada Al-Quran kalau tidak ada doa dari Nabi Ibrahim AS.
Al-Quran itu ditujukan untuk hati, dan tidak mudah untuk membiarkan hati tersambung dengan Al-Quran.
Setiap orang, baik ahli agama ataupun yang baru masuk muslim, memiliki masalah yang sama, yaitu adanya jarak antara hati kita dan Al-Quran. Oleh karena itu hati kita harus kembali terhubung dengan Al-Quran.
Sesi 2 dimulai setelah sholat ashar. Kali ini kami pindah ke lantai 2
dengan harapan bisa mendengar lebih jelas apa yang diucapkan oleh Ustadz.
Terdengar lebih mending sih daripada di lantai 3, dan sepertinya panitia juga
sadar bahwa sound system-nya kurang
oke. Makanya saat sesi 2, suaranya terdengar lebih mending. Tapi gw masih gak
bisa terlalu nangkap apa yang dikatakan oleh Ustadz. Jadi akhirnya memutuskan
langsung aja dengerin via radio dari awal sesi 2.
Foto dari Lantai 2 |
Allah memberikan rahman melalui Al-Quran. Allah menciptakan Al-Quran dan peduli kepada kamu bahkan ketika kamu tidak tau dan tidak peduli.
Setiap bagian Al-Quran terkait dengan manusia. Sebagai contoh apa kaitannya الٓÙ…ٓ dalam surat Al Baqarah dengan manusia? Kaitannya adalah bahwa ada sesuatu yang tidak akan manusia ketahui. Kita tidak mengetahui semua hal yang ada di dunia ini.
Al-Quran datang sebagai masukan dan petunjuk, bukan sebagai aturan. Allah ingin agar semua kesulitan yang dihadapi manusia menjadi lebih ringan. Bacalah Al-Quran untuk mendapatkan nasehat, menyembuhkan hati kita, dan mendapatkan petunjuk. Karena ada banyak solusi di dalam Al-Quran.
Setelah hati kita terhubung dengan Al-Quran, ada yang berubah dari kita, yaitu doa. Allah menunggu kita untuk berdoa kepada-Nya.
Al-Quran dimulai dengan doa dan diakhiri dengan doa. Allah berbicara kepada kita melalui Al-Quran. Al-Quran merupakan bentuk percakapan kita dengan Allah dan juga melalui doa.
Meskipun gak bisa denger kajian secara utuh, tapi insha Allah
kajiannya bermanfaat. Setelah kajiannya selesai, akhirnya kami bertiga makan
soto dulu sebelum pulang. Karena laper banget gak makan siang. Sebelum pulang,
sholat magrib dulu di Stasiun Juanda. Baru setelah itu pulang deh.
Beberapa hari yang lalu, ada email dari panitia. Katanya Ustad Nouman
sangat senang berada ditengah-tengah umat muslim Indonesia, sebelum melanjutkan
safari dakwahnya ke Bahrain beliau menuliskan pesan khusus bagi jamaah istiqlal
yang hadir.
Special notes from Ustadh Nouman Ali Khan |
I am truly humbled and grateful that you were able to come to Masjid Istiqlal for the lectures a few days ago. I was overwhelmed with happiness to see so many enlightened faces. I am traveling back. As I travel I am making dua for you and your family. May Allah bring ease into your life. May Allah bring you peace from all directions, especially from friends and family. May Allah bring light into your life by making you connect with the Quran more and more every day of your life. May Allah accept our gathering. If I don’t get a chance to meet you again, I hope we meet in a much better place than this dunya.
Your servant and brother
Nouman Ali Khan
Aamiin.. aamiin.. aamiin.. for every
dua written in that notes. Such a
heartwarming notes :’) Semoga ada kesempatan lagi untuk ke Jakarta dan
datang lagi ke kajian beliau, aamiin..
P.S: kalau ada yang salah dari bagian lectures beliau, mohon koreksi yaa :)
Comments
Post a Comment