Skip to main content

Goes to Putrajaya [Malaysia] #Day1

Minggu, 1 Mei 2016. Harusnya jadi hari yang ditunggu-tunggu. Karena tanggal 1 Mei gw, Nono dan Anita berangkat ke Korea Selatan. Yeaay.. Namun, karena masih ada kerjaan sampingan yang masih harus diselesaikan, hancurlah mood pagi itu #duileh.. Baru deh 5 menit sebelum berangkat, saat semuanya udah rapih dan tinggal pamitan sama Nyokap, barulah excitement karena mau ke Korea muncul hahaha..

Setelah sampe di Bandara, gw ketemu sama Nono dan kedua orang tuanya. Kenalan dan ditanya udah sehat atau belum haha.. Ternyata Nyokapnya Nono doain gw biar cepet sembuh dan bisa ikut travelling. Soalnya beliau was-was kalo Nono cuma berdua aja ama Anita. Sambil makan, kita nungguin Anita yang ternyata dianterin sama cowok gitu lho. Pake cipika-cipiki lagi ihiiiiy.. jadi bahan kepo deh ntar hahaha..

Setelah pamitan sama orang tuanya Nono dan masuk terus ampe akhirnya duduk manis nungguin pesawat, ternyata pesawatnya delay. Akhirnya gw sama Nono bikin video muter-muter gitu deh, ala-ala vlogger. Niatnya nanti di semua tempat muter-muter juga, biar bisa jadi video perjalanan gitu haha.. Terus kita juga main UNO. Dari semua permainan UNO, dapat kesimpulan bahwa UNO bisa menghancurkan persahabatan hahahaha.. Karena gw sempet nge-trick Nono dan jadinya dia kalah hahahaha..

nyoba B-Pro 5 AP punya gw haha..

wefie sambil nunggu pesawat yang delay [Nono's]

Kejadian kocak selama nungguin pesawat yang delay adalah tap water yang ada di deket situ tuh kaya abis gitu airnya, alhasil Anita bolak-balik ke tap water biar bisa ngambil air ampe botolnya penuh hahaha.. Sayangnya gw sama Nono gak ngehitung berapa kali dia bolak-balik haha..

Setelah penantian yang cukup panjang, akhirnya dateng juga pesawatnya. Tapi setelah masuk pun masih ngantri take off juga. Gpp lah yang penting mah selamat ampe tujuan. Selama perjalanan gw ama Nono main UNO gitu. Tapi gak seru karena cuma main berdua. Gw pengen ngajak Bapak-bapak yang duduk di sebelah main, soalnya si Bapaknya ngeliatin mulu. Tapi si Nono gak mau huuft.. tau-tau sampai deh kita di Kuala Lumpur.

detik-detik mau take-off dari Jakarta

Ada kejadian kocak juga nih. Bayangin, kita bertiga nyasar hampir sekitar 1 jam di bandara KL!! Kita harusnya lanjut ke arrival terminal, tapi malah belok buat transit. Habis kita bertiga kan newbie travelling jauh sendiri, apa lagi mesti transit dulu. Tapi ternyata kita gak nyasar sendirian hahaha.. Ada juga yang nyasar bareng kita. Sama-sama dari Indonesia, nginep di Tune Hotel KLIA 2 dan mau ke Seoul besok. Oh ya mereka juga anak UI lho hahaha.. Nama mereka itu Kak Ayu, Kak Elsa dan Kak Manda.

Setelah berhasil keluar dari bandara (fix gw gak suka sama bandara itu), Kak Ayu disambut sama kenalannya gitu, orang Kuala Lumpur dipanggilnya Umi Nisa. Akhirnya kita bertiga juga dikenalin ke Umi Nisa dan dianterin naik mobil ke Tune Hotel KLIA2. Si Kak Ayu tuh bilang katanya mereka mau diajak makan sama Umi Nisa. Tapi karena gak enak, kita mau gak ikut, jadi di hotel aja gitu. Tapi selama menunggu proses check-in hotel yang penuh antrian, Gw sama Nono lumayan ngobrol banyak sama Umi Nisa. Saat udah selesai check-in dan mau masuk kamar, Umi Nisa mastiin apakah kita bertiga ikut atau gak. Tapi gw bilang kita gak ikut, mau istirahat gitu. Eeeh, tangan gw dipegang gitu dia ngarepin kita ikut gitu. Duh karena ampe segitunya akhirnya kita jadi ikut deh.

Jadi Umi Nisa ini bawa dua mobil gitu, yang satu dibawa suaminya dan satu lagi dibawa sama anaknya, pas banget lah buat nampung Kak Ayu CS dan kita bertiga hahaha.. Kita diajak makan dan jalan-jalan ke daerah Putrajaya karena lokasinya paling dekat gitu.

Pemandangan dari atas jembatan di Putrajaya

Sesungguhnya gw kurang bisa nikmatin perjalanan ke-di-dari Putrajaya, karena kondisi gw masih sedikit kurang sehat gitu ditambah telat makan, jadinya selama perjalanan itu gw pusing. Udah gitu kayanya jadi sedikit alergi sama seafood. Padahal biasanya nggak. Tapi gw langsung minum obat alergi sih. Gila aja masih hari pertama masa sakit. Tapi ternyata setelah pulang ke hotel, gw pun tidak bisa tidur dengan nyenyak hmmph..

Meskipun pusing, gw masih bisa memperhatikan kebudayaan dan kehidupan di Malaysia. Somehow gw merasa di sana lebih rapi dan bersih. Gw suka banget sama tata kotanya daerah Putrajaya. Believe it or not, saat tiba di Putrajaya hal pertama yang gw pikirkan adalah gw penasaran sama RTRW Malaysia haha.. Mungkin karena Putrajaya itu daerah pemerintahan, jadinya dibikin serapih mungkin, perpaduan antara taman dan bangunan, juga ramah sama pejalan kaki. Salut lah gw ama daerah Putrajaya itu.

wefie on the bridge [Nono's]

keluarga baru dari Indonesia dan Malaysia [Nono's]

Tadinya kami mau diajak Umi Nisa jalan-jalan ke semacam Masjid Agung gitu, tapi jalan ke arah sana ditutup jadinya kita cuma foto-foto di jembatan sama di kantor Kementerian Luar Negerinya gitu sih (CMIIW). Habis dari situ, kami diantar lagi ke hotel karena udah cukup malam gitu. Pas pulang itu lah, Umi Nisa minta kontak gw, Nono dan Anita. Setelah foto bareng dan pamitan, istirahatlah kami di kamar masing-masing. Oh ya, kami bertiga janjian sama Kak Ayu CS biar berangkat bareng dari hotel.


foto sebelum berpisah sama Umi Nisa

Nantikan postingan selanjutnya ;P

P.S: maaf ya kalo tulisannya kurang bagus, baru belajar jadi travel blogger soalnya ;p

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

Goes to Jeju Island #Day3

Pagi itu kita semua baru bangun jam 8. Mungkin efek dari kurang tidur di Malaysia, waktu penerbangan yang lama, dan nyasar menuju N Seoul Tower. Padahal schedule hari itu kita berangkat jam 7 dan jalan-jalan ke daerah Gwanghwamun dan Chenggyecheon Stream. Namun apa ada, kenyataan berkata lain. Akhirnya kita baru rapih sekitar jam 10. Langsung turun ke area dapur untuk sarapan dan check out . Pagi itu sarapannya roti bakar sama Pop Mie! Anita nemu Pop Mie di rak dapur, langsung aja diambil dan dimakan bareng-bareng. Sarapan Pop Mie! [Nono's]   Selesai sarapan, kita check-out dan nitip koper dulu soalnya mau jalan-jalan dulu di sekitar situ. Gw ngusulin untuk ke Stasiun Seoul yang lama dan akhirnya kita jalan ke situ. Sayangnya cuaca lagi kurang bersahabat. Hujan dan angin yang lumayan kencang dan dingin. Sempet nyasar lagi sedikit, tapi akhirnya berhasil juga menemukan Stasiun Seoul lama. 

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor