Skip to main content

Bersyukur Reminder #3

Malam ini ada berbagai kisah yang dibagi, curahan hati dari beberapa kawan baik. Masalah demi masalah yang selalu datang menghadang. Memang ya masalah itu nggak jauh dari kata cinta dan mapan. Benang merah telah disusuri, dan ujungnya tidak jauh dari hubungan orang tua dengan anaknya. Mungkin dari keywords barusan, terbayang masalah apa yang sedang dihadapi. Di sini aku hanya bertindak sebagai penonton yang selalu mendukung dan menyemangati pemain yang sedang bertanding.

Hikmah yang diambil oleh penonton ini, lagi-lagi adalah untuk selalu menerima dan bersyukur atas apa yang diberikan oleh Sang Maha Adil. Allah tau apa-apa yg terbaik untuk hamba-Nya. Kita sebagai hamba-Nya terkadang melihat suatu masalah hanya dari satu sisi. Padahal masih ada 359 derajat lainnya yang cenderung kita pilih untuk tidak kita lihat. Memang cara terbaik untuk bisa mengetahui itu semua adalah dengan berbagi cerita, bertukar pikiran, yang pada intinya adalah komunikasi. Tapi di sisi lain juga harus ada penerimaan dari masing-masing pihak. Jika yang satu menutup mata, telinga dan perasaannya sendiri, masalah itu tidak akan pernah selesai. Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, karena yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Sang Maha Pencipta.

Kita memang tidak bisa memilih di keluarga mana untuk dilahirkan. Tapi yang sebenarnya yang sering kita tidak tau adalah keluarga itulah yang terbaik untuk kita. Meskipun semuanya memiliki masalah masing-masing. Dan saat ini, aku merasa sangat bersyukur ada di keluarga ini. No need to explain. Untuk yang keluarganya harmonis, dan semua masalah masih bisa diselesaikan dengan kata-kata yang baik, lo harus bersyukur karena banyak orang yang iri dengan keadaan lo. 'Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?'

Seorang kawan pernah bilang bahwa masalah nggak akan salah milih bahu. Yap! Bahu ini akan selalu menahan beban yang datang untukku. Karena itu izinkan aku bilang juga bahwa masalah nggak akan salah milih bahu. Kamu kuat untuk menghadapi semua masalah yang ada di depanmu. Dan kamu perlu ingat bahwa ada kami yang siap berdiri di belakang untuk mendukung agar bahu itu bisa tetap berdiri dengan gagah :‘)

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...