Skip to main content

Puisi "Batas" oleh M. Aan Mansyur

Beberapa waktu yang lalu, gw lagi bener-bener suka sama satu puisi. Pasti udah banyak yang tau puisi ini, karena memang ia ada di film Ada Apa Dengan Cinta 2. Puisi ini adalah puisi yang Rangga tulis untuk Cinta saat dia menuju Jakarta. 

Mungkin ada yang berpendapat bahwa basi banget baru suka puisinya sekarang, padahal film AADC2 itu tayangnya udah dari 2016. But hey, it's okay to not follow the trend, isn't it? hahaha..

Tidak ada New York hari ini oleh M. Aan Mansyur
Tidak Ada New York Hari Ini oleh M. Aan Mansyur

Semua perihal diciptakan sebagai batas.
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain.
Hari ini membatasi besok dan kemarin. Besok
batas hari ini dan lusa. Jalan-jalan memisahkan
deretan toko dan perpustakaan kota, bilik penjara
dan kantor walikota, juga rumahmu dan seluruh
tempat di mana pernah ada kita.
Bandara dan udara memisahkan New York
dan Jakarta. Resah di dadamu dan rahasia
yang menanti di jantung puisi ini dipisah
kata-kata. Begitu pula rindu, hamparan laut
dalam antara pulang dan seorang petualang
yang hilang.
Seperti penjahat dan kebaikan
dihalang uang dan undang-undang.
Seorang ayah membelah anak dari ibunya -
dan sebaliknya. Atau senyummu, dinding
di antara aku dan ketidakwarasan.
Persis
segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi
dari tidur.
Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu,
jurang antara kebodohan dan keinginanku
memilikimu sekali lagi.

Mungkin gak terlalu keliatan, tapi bagian yang digarisbawahi itu yang masuk di film AADC2. Gw suka banget sama puisi ini! Apalagi saat dinarasikan oleh Rangga. Perpaduan antara suara Nicholas Saputra, sinematografi dan musik yang ada di AADC2 itu membuat puisi ini lebih dalam maknanya. Sukaaaaa banget! Literally can't get it out of my head for several days!

Makna puisinya juga bagus banget! Kalau di film, intinya Rangga ngajak Cinta balikan kan yaa.. Di awal puisinya dia menjelaskan bahwa semua hal diciptakan sebagai batas dan juga ngasih beberapa analogi. Dia pun bisa menebak bahwa akan ada keresahan di hatinya Cinta saat ia membaca puisi tersebut. Jantung puisi tentu saja berada di bagian terakhir.
Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu,
jurang antara kebodohan dan keinginanku
memilikimu sekali lagi.
Rangga tau adalah sebuah kebodohan untuk ngajak Cinta balikan. Secara dia yang mutusin sepihak via surat dan puluhan purnama udah berlalu sejak saat itu. Tapi di sisi lain, dia masih sayang Cinta dan gak bisa nahan keinginannya untuk kembali bersama. Oleh karena itu, dituliskan semuanya dalam puisi ini. 

Gw gak tau apakah puisi ini dibikin duluan atau emang sengaja dibikin untuk AADC2. Tapi yang jelas, puisi ini emang cocok banget ditaruh di dalam film. Big rounds of applause untuk M. Aan Mansyur sebagai penulis puisi dan tim film AADC2. I truly enjoy and love your artworks!

And that's it for this post! See you around! :)

P.S: Mohon maaf bukunya terlihat lusuh dan gak terawat. There's a sad story behind it :(

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...

story of the 6th term #JejakKelimabelas

                Dari beberapa minggu yang lalu sudah berencana untuk menulis di blog mengenai semester 6 yang sangat luar biasa. Baru sempat sekarang. Atau lebih tepatnya lagi mood menulis saat ini. Agak bingung untuk memulai sebenarnya. Hmm.. baiklah. Kuliah pertama di semester 6 adalah Paldom. Entah mengapa semester ini diawali oleh sesuatu yang menyeramkan dan menyebalkan. Pemilihan kelompok paldom –yang notabene akan menjadi kelompok pab dan limbat- ini berlangsung dengan sangat alot. Mungkin karena sudah mulai mengerti bagaimana sifat satu sama lain, orang-orang yang dianggap akan menjadi beban dilempar kesana kemari dan tidak ada yang mau menampungnya. Hingga akhirnya perlu pengorbanan dan jiwa besar dari beberapa orang, barulah terbentuk kelompok hingga saat ini. Aku ada di kelompok 8. Kelompokku terdiri dari empat orang: cut, elin, emma dan aku. Kota Kediri            ...

Artikel Cinta

Assalamualaikum Wr. Wb. Untuk postingan kali ini gw akan memasukkan mengenai sebuah artikel yang bertemakan cinta. Hahaha… buat yang kenal sama gw pasti heran banget. Eits... ini juga request dari Ipun lho. Haha… Kembali ke topik kita, artikel ini sudah gw miliki sejak SMA, karena dikasih dari teman. Jangan salah paham dulu, pas SMA dulu ada tugas (lupa pelajaran apa) ujungnya suruh cari artikel tentang cinta. Dulu gw ngerasa kayanya kata-kata di dalam artikel ini ada di dalam suatu film tapi lupa judulnya. Hehe… Artikel ini didapatkan dari http://www.webspawner.com/users/arsipcinta/index.html Apakah cinta itu? Mereka yang tidak menyukainya, menyebutnya tanggung jawab. Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan. Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian. Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir. Kadang Tuhan yang mengetahui apa yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supa...