Skip to main content

Bikin Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba di RSUD Tangsel


Tahun ini, pendaftaran Beasiswa LPDP 2018 udah dibuka, bahkan yang tujuan dalam negeri pendaftarannya udah ditutup tanggal 8 Juni 2018 kemarin. Gw pun daftar yang dalam negeri, setelah tahun lalu mencoba daftar yang luar negeri dan gagal di Assessment Online :(

Salah satu persyaratan BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia) Program Magister adalah memiliki Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh dokter dari Rumah Sakit Pemerintah; Puskesmas; atau Klinik Pemerintah dengan masa berlaku paling lama 6 (enam) bulan sebelum penutupan pendaftaran di setiap periode pendaftaran dengan ketentuan:
  1. Surat keterangan berbadan sehat dan bebas dari narkoba, berlaku untuk semua pendaftar BPI Reguler. 
  2. Surat keterangan bebas TBC, hanya untuk pendaftar BPI Reguler tujuan luar negeri.

Mungkin bagi pejuang LPDP yang sebelumnya pernah daftar udah tau gimana caranya bikin kedua surat keterangan itu. Tapi gw mau bikin postingan ini sebagai pengingat aja in case tahun depan harus bikin lagi #SemogaNggak #SemogaTahunIniDaftarTerakhirKali #aamiin dan buat sharing aja untuk sesama pejuang beasiswa yang belum pernah daftar beasiswa LPDP.

Jadi tanggal 30 Mei 2018, sekitar jam 8 pagi gw berangkat dari rumah ke RSUD Tangsel naik gojek. Sesampainya di sana, antrian untuk ngambil nomor udah sepi. Gw langsung jalan ke arah mesin untuk ambil nomor antrian dan bilang sama petugasnya mau MCU (Medical Check Up). Petugasnya bilang yang harus disiapkan itu fotocopy KTP 3 lembar dan kartu berobat untuk pasien lama.  

Trus gw kasih fotocopy KTP dan petugasnya kemudian nanya mau bikin surat apa aja, gw bilang surat keterangan berbadan sehat dan bebas dari narkoba. Petugasnya nyuruh gw untuk mastiin surat apa aja yang mau dibikin, mungkin karena kalo surat keterangan lain yang diperluin lain lagi kali yaa.. Trus akhirnya dikasih nomor antrian dan dapat nomor antrian A 25. Oh ya fotocopy KTP-nya dibalikin lagi ke kita.

Nomor Antrian MCU di RSUD Tangsel
Nomor Antrian MCU di RSUD Tangsel

Setelah nunggu sekitar 30 menit, nomor antrian gw dipanggil. Gw bilang lagi mau bikin surat keterangan berbadan sehat dan bebas dari narkoba. Habis itu disuruh bayar ke kasir dan bayar biaya MCU sebesar Rp 50.000,-. Saat itu aku nanya bisa debit atau gak, soalnya cash lagi tipis kan. Kalo bisa debit kan lumayan. Tapi ternyata masih belum bisa dan harus cash. Tapi di deket situ ada ATM Bersama jadi bisa ambil cash. Setelah itu dapat bukti bayar warna putih dan warna pink.

Setelah dari kasir disuruh ke Lantai 4, Poli MCU. Gw ketok pintu poli MCU-nya dan kasih bukti bayar warna pink, tapi trus diminta 1 fotocopy KTP dan ditanya lagi mau bikin apa dan untuk apa. Setelah itu nunggu dipanggil deh.

Saat dipanggil, diperiksa berat badan, tinggi badan, buta warna, tekanan darah dan diperiksa pake stetoskop gitu. Setelah itu dikasih kertas untuk periksa ke laboratorium di Lantai 5. Di lab kasih kertas tadi sama 1 fotocopy KTP lagi. Gak lama dipanggil dan disuruh bayar ke kasir di Lantai 1.

Akhirnya turun lagi ke Lantai 1 dan jalan ke kasir. Di kasir cukup sebut nama kita aja dan nanti keluar jumlah yang harus dibayar, yaitu Rp 173.000,- untuk tes bebas narkoba. Dapat bukti bayar warna putih dan pink lagi.

Setelah itu naik lagi ke Lantai 5 dan kasih bukti bayar warna pink lagi. Gak lama dipanggil dan dijelasin kalau ada form yang harus diisi terkait identitas, tujuan dan obat yang diminum seminggu terakhir, dan seberapa banyak botol sampelnya harus terisi, ada tulisan batas minimalnya sih. Trus dibilang kalau udah ngasih sampelnya besok hasilnya udah bisa diambil di Poli MCU.

Akhirnya ke toilet dan setelah itu langsung ngasih sampelnya dan form yang tadi. Trus gw mesen gojek dan sampe sekitar jam 10.30an di kantor. Tapiii.. pas udah deket kantor gw baru inget kalo form yang tadi belom gw isi zzzz.. Trus jadi panik dan khawatir besok harus ulang tes bebas narkoba. Tapi gw mencoba menenangkan diri karena form tadi di-paper clip ama fotocopy KTP gw juga, jadi agak sedikit tenang lah ya.

Keesokan harinya, tanggal 31 Mei 2018 sekitar jam 8 pagi gw udah sampe di RSUD Tangsel. Di jalan tuh mikirin, mending ke langsung Poli MCU atau ke Lab dulu, nanya soal form yang kemaren. Trus setelah berpikir dan berpikir, akhirnya memutuskan untuk langsung ke lab dulu.

Saat di lab nanya terkait form kemaren itu, orangnya agak bingung dan disuruh cek ke Poli MCU dulu, kalau gak ada baru balik lagi. Trus akhirnya gw ke Poli MCU dan ngasih bukti bayar MCU yang warna putih. Gak lama nunggu dan langsung dikasih hasilnya lengkap dengan hasil lab. Alhamdulillah hasilnya ada dan gak perlu ngulang lagi huhu.. Hari kedua ini prosesnya cepet banget karena cuma tinggal ambil hasil MCU aja dan gak sampe setengah jam. Setelah itu pesen gojek lagi dan pergi ke kantor deh.

Important Notes:
  1. Saat pendaftaran di RSUD Tangsel perlu nyiapin 3 fotocopy KTP.
  2. Sebenarnya proses MCU hari pertama itu gak terlalu lama, tapi mungkin kalau datang lebih pagi bisa lebih sedikit ngantrinya.
  3. Siapin uang cash, karena gak bisa debit. Tapi ada ATM Bersama sih di deket situ jadi gak terlalu masalah.
  4. Siapin fisik karena harus bolak-balik naik turun antara lantai 1, 4 dan 5.
  5. Sebaiknya MCU ini gak pas bulan puasa, karena lagi puasa urine yang dihasilkan juga dikit, bikin agak was-was aja gak memenuhi batas minimal haha..
  6. Untuk tujuan luar negeri ditambah bikin Surat Keterangan Bebas TBC. Selain proses di atas, ada tambahan prosedur untuk foto rontgen dan ngasih sampel dahak setelah makan/sahur. Untuk biayanya gw gak tau. Kalau biaya tahun lalu lupa berapa haha..
  7. Sebelum ngasih sampelnya, make sure untuk isi form yang dikasih, jangan teledor kaya gw.
  8. Total biaya untuk bikin Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas dari Narkoba ini totalnya Rp 223.000,-. Kalau ditambah bikin Surat Keterangan Bebas TBC biaya lebih dari nilai tersebut.
Demikian pengalaman gw bikin Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas dari Narkoba di RSUD Tangsel dan mohon maaf ya gak banyak dokumentasi foto. Selamat berjuang untuk sesama pejuang beasiswa, semoga kita segera mendapatkan beasiswa yaa.. aamiin..


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...