Skip to main content

Accepting Yourself #QSTS_Ep2

Selamat tahun baru 2018 teman-teman! Semoga tahun ini bisa mencapai semua hal yang diinginkan yaa, aamiin..

Quote Screenshots The Series Episode 2 ini akan membahas tentang Self-Acceptance atau Penerimaan diri. Setelah Episode 1, gw emang udah kepikiran mau nulis tentang ini, karena tipe quote-nya kaya kemaren, nyambung gitu satu sama lain. Terus di pertengahan Desember denger kabar kalau Jonghyun Shinee bunuh diri. Hmmph.. ikut sedih sih meskipun bukan fans-nya Shinee. Apalagi pas lihat video prosesi funeral-nya. Anyway, kejadian itu bikin gw makin mantap mau share tentang self-acceptance ini. Karena mungkin untuk beberapa orang, menerima diri sendiri itu nggak mudah.

Sumber quote berasal dari akun Instagram thegoodquote.


Penerimaan diri atau Self-acceptance adalah suatu kemampuan individu untuk dapat melakukan penerimaan terhadap keberadaan diri sendiri. Penerimaan diri sendiri perlu kesadaran dan kemauan melihat fakta yang ada pada diri, baik fisik maupun psikis, sekaligus kekurangan dan ketidaksempurnaan, tanpa ada kekecewaan. Tujuannya untuk merubah diri menjadi lebih baik. Pengertian mengenai Penerimaan diri barusan gw nyontek dari sini hahaha..

Tapi seperti yang gw bilang sebelumnya, menerima diri sendiri itu nggak mudah. Mungkin kalian sendiri juga paham maksudnya tanpa harus dijelasin. Karena menurut gw, ini masalah yang dihadapi oleh hampir semua orang.


Langkah pertama, menerima bahwa semua orang pernah berbuat kesalahan. Percaya bahwa ada hikmah yang bisa kita ambil dan hikmah tersebut bisa membantu kita menjadi lebih dewasa. Nobody is perfect.

Langkah kedua, menerima kondisi fisik kita. Mungkin hal ini agak sulit ya dilakukan. Karena secara nggak sadar kita pasti bandingin fisik kita dengan orang lain yang mungkin lebih cantik, lebih putih, mukanya lebih mulus, lebih ramping, dll. Tapi kalau terus ngebandingin fisik diri sama orang lain itu nggak ada habisnya. Sebisa mungkin terima dan hargai apa yang sudah diberikan oleh Allah. We just don’t know that we are beautiful. Coba cari kelebihan diri kita dan berfokus pada hal positif tersebut.

Langkah ketiga, menerima bahwa kita nggak bisa merubah apa yang sudah terjadi. Penyesalan itu emang selalu datang belakangan. Karena itu kita harus hidup penuh semangat, berusaha dan berjuang agar nggak ada penyesalan yang datang dalam hidup kita.


Langkah keempat, menerima bahwa orang lain memiliki pendapatnya masing-masing, meskipun mungkin terkadang pendapatnya berlawanan, nyakitin atau bahkan sok tau. Oleh karena itu, nggak usah terlalu dipikirin. Karena yang paling tau tentang kehidupan kita itu ya kita sendiri. Mereka nggak tau apa yang udah kita lewatin untuk sampai di titik ini.

Langkah kelima, menerima bahwa pikiran, pendapat, hal yang diucapkan dan hal yang dilakukan adalah bagian dari tanggung jawab kita sendiri. Oleh karena itu harus siap dengan segala konsekuensinya, entah itu baik atau buruk. Seperti pepatah bilang, you reap what you sow.

Langkah keenam, menerima di mana kita berada saat ini di dalam perjalanan hidup kita. Mungkin saat ini semua hal sepertinya gak berjalan sesuai dengan ekspektasi, tapi kita harus tetap moving forward. There’s a place for you, maybe you just haven’t found it yet.

Sesuai dengan judulnya, intinya mah sebenarnya cuma satu, yaitu menerima. No one says it was easy. Tapi saat kita udah bisa menerima diri kita sendiri, insha Allah kita akan bisa jadi lebih tenang dan jadi lebih bahagia. :)


Sampai jumpa di #QSTS_Ep3

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...