Setelah satu tahun skip, tahun ini akhirnya memutuskan untuk nulis
resolusi lagi. Tahun 2016 ke 2017 bukannya gak mau nulis, tapi mungkin lebih
tepatnya males. Karena sebagian resolusi 2016 dipindahin ke 2017 haha.
#ketawasedih
Ini adalah review dari Resolusi Tahun 2016:
Resolusi #1 – Ikut Sertifikasi ATPA
Sampai saat ini belum berhasil terwujud karena di konsultan yang
sekarang main focus-nya adalah
tentang air minum. Jadi sekarang lebih banyak belajar tentang air minum dan
juga public private partnership. Menarik sih, jadi tambah wawasan baru tentang
negeri ini. Gw masih mau tetep ikut Sertifikasi ATPA, tapi mungkin belum dalam
waktu dekat dan bukan jadi fokus utama.
Resolusi #2 – Bisa kerja freelance
AMDAL
Hmm.. untuk resolusi ini bisa dibilang berhasil dicapai, karena sempat
beberapa kali freelance proyek
UKL-UPL. Tapi akhir-akhir ini lagi sepi sih. Semoga ke depannya ada banyak
proyek buat freelance, aamiin.
Resolusi #3 – Skor IELTS di atas 5,5
Nah ini alhamdulillah tercapai. Setelah beberapa tahun omong doang mau
ambil IELTS, akhirnya Maret 2017 gw ikut Academic IELTS dan hasilnya
alhamdulillah di atas target. Overall
band score-nya 7. Listening: 7.5,
Reading: 7, Writing: 6 dan Speaking
6.5. Alhamdulillah banget. I don’t
believe it myself. Gak sia-sia bayar 2,8 juta buat ikutan tes IELTS dan belajar
IELTS otodidak siang – malem pun membuahkan hasil yang manis. I’m proud of myself! You did great Day!
:)
Resolusi #4 – Apply Beasiswa LPDP dan Monbukagakusho
Nah ini hasilnya 50:50. Gw apply LPDP tapi gak apply Monbukagakusho.
Waktu itu alasan gak apply Monbukagakusho adalah karena kurangnya nilai IPK gw.
Sedih, tapi gak ada yang bisa dilakuin. Kalau LPDP.. ini rada nyesek sih. Sistem
seleksi LPDP tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini ada Assessment Online, semacam tes
kepribadian gitu lah. Gw berhasil lolos Seleksi Administrasi dan gagal di Assessment Online itu. Bikin gw sempet
down dan berpikir if there’s something
wrong with my personality or what!? Mereka memang gak menjelaskan kriteria
penilaian dari Assessment Online ini.
Setelah bertanya kepada teman lain yang juga daftar LPDP, banyak juga
ternyata yang gak lolos di tahap ini. Beasiswa BUDI yang untuk dosen ternyata
juga pake sistem ini. Cut pun gagal di tahap ini. Kita bahkan sempet telpon-telponan
sambil curhat sampe sekitar setengah jam gara-gara ini. My fault was that I did expect a lot from LPDP. I even have already had a conditional LoA
from one of the University in the UK. Luckily
I could use that Conditional LoA to apply for Chevening.
Tapi, honestly kejadian ini
bikin gw agak ragu untuk apply LPDP
lagi tahun depan. Masalahnya adalah gw gagal di tes kepribadian! Kalau gagal di
wawancara, mungkin gw masih bisa belajar untuk improve my speaking or my confidence. Tapi masalahnya ini gagal di
tes kepribadian! Gimana caranya memperbaiki kepribadian coba? Apalagi kalau
ternyata emang “output” yang mereka
inginkan emang gak match dengan
kepribadian gw. Then what should I do?!
Semenjak dapat nilai IELTS, gw rajin apply beasiswa dan gw cukup pede sama berkas aplikasi gw. Tapi hasilnya nihil. LPDP pun hasilnya gitu. Honestly, gw jadi agak pesimis. Super envious sama mereka yang bisa
langsung dapat beasiswa dalam beberapa kali apply.
Again, made me thinking if there’s
something wrong with me. Yaah.. mungkin emang belum rejeki gw. Tapi..
yasudahlah.. bukan kuasa gw.
Resolusi #5 – Travelling ke luar negeri
Resolusi tercapai di tahun 2016. In
fact, I travelled abroad quite a lot in 2016. The most remarkable one was going
to South Korea of course! Selain itu, gw juga jalan-jalan ke Singapura,
Malaysia dan Thailand. Sepertinya untuk beberapa tahun mendatang, belum bisa
jalan-jalan jauh lagi karena ada kewajiban lain.
Resolusi #6 – Bisa nge-post minimal 1x dalam sebulan
Resolusi ini gak usah dibahas karena udah jelas gak tercapai di tahun
2016 dan 2017.
Resolusi #7 – Bisa olahraga rutin
Nah ini, lumayan tercapai sih. Beberapa waktu terakhir ini gw lumayan
rutin olahraga sebelum berangkat kerja. Olahraganya yoga sekitar 10 menit dan
juga semacam 7 minutes workout gitu.
Lumayanlah bikin keringetan.
Resolusi #8 – Bisa nyetir motor atau mobil
Alhamdulillah beberapa bulan terakhir sering latihan nyetir mobil
lagi. Sampai saat ini masih harus sering latihan di tanjakan dan juga parkir. Udah
lumayan sering latihan di jalan raya sih, cuma mentalnya kadang masih suka
takut gitu. Harus berani! Biar bisa nyetir sendiri kemana-mana tahun 2018!
Resolusi #9 – Menikah (?)
Hmm.. sampai saat ini belum terlihat hilalnya. Tanda-tanda mengarah ke
sana juga belum ada. Saat ini belum dekat sama siapa-siapa. Pernah deket sih,
tapi yasudahlah. Pernah mau dikenalin juga sih, tapi gak jadi. Pengen coba
nitip CV, tapi gw gak “ukhti” banget jadi gw ragu ada yang mau sama gw. Huft..
Semoga saat bertemu dengan jodoh ada di tahun 2018. Aamiin..
Setelah nge-review resolusi tahun 2016, gw jadi bingung mau nulis apa
buat resolusi 2018. Tapi tetap harus ada target lah ya, biar gak jalan di
tempat. :)
Resolusi 2018
- Dapat beasiswa di luar negeri
- Punya SIM A
- Menikah
- Rajin Investasi
Cuma empat sih, tapi cara mencapainya gak ada yang mudah. Untuk SIM,
katanya sekarang udah susah buat nembak, jadinya harus prepare tes sendiri. Untuk beasiswa dan menikah, lebih banyak
faktor luar. Tapi gw tetep harus berusaha juga kan. Rajin investasi juga penting biar bisa dapat penghasilan tambahan. Semoga tahun 2018 menjadi
saat yang baik untuk berbagai hal. Aamiin..
Terima kasih untuk semuanya di tahun 2016 dan 2017, juga よろしくお願いします (yoroshiku
onegaishimasu [hasil copas XD]) untuk tahun 2018!
Comments
Post a Comment