Skip to main content

April Drama

Haaii!! Udah dari kemaren-kemaren mau ngepost tapi gak sempet. Bahkan gak ada postingan sama sekali pas April. Jadinya mau dikebut dalam waktu dekat ini, karena ada banyak banget hal yang mau diceritakan hihihi..

Jadi, tahun lalu sekitar akhir Oktober 2015, Anita nanya di grup WA Lantai 4 ada yang mau ikutan dia travelling ke Seoul gak? Soalnya lagi ada promo AirAsia. Tanpa banyak berpikir, gw dengan impulsif bilang mau ikut. Padahal saat itu gak punya duit buat beli tiket. Untung Anita yang cantik dan baik hati mau nalangin dulu hehe.. At the end of the day, akhirnya yang ikutan beli tiket itu Nono dan Emma.

Sekitar bulan Maret 2016, kita udah mulai siapin itinerary dan dokumen untuk visa gitu. Bahkan pas akhir tahun, kita udah beli tiket pesawat Jeju Air untuk terbang ke Jeju. Unfortunately, semua dokumen penting Emma hilang dicuri orang. Dokumen penting itu termasuk KK, Akta kelahiran, dan semua Ijazah dari SD – S1. Padahal niatnya keesokan harinya Emma mau bikin paspor. Akhirnya karena ada kejadian tersebut, Emma memutuskan untuk gak jadi ikut dan fokus untuk ngurus semua dokumennya. Akhirnya tersisa gw, Anita dan Nono.

Persiapan jadi makin gila pas udah mau apply visa ke Kedubes Korea Selatan! Tapi karena kita bertiga anaknya deadliner dari jaman kuliah, akhirnya semuanya kelar dan bisa apply sesuai waktu yang udah kita tentuin. Nah, mulai deh deg-degan takut visa gak di-approved.

Saat-saat nunggu visa keluar ini lah “drama” terjadi.

Saat itu emang kerjaan gw lagi lumayan banyak. Sering meeting bolak-balik ke Karawang atau Jatiluhur. Badan gw udah mulai ngerasa gak enak. Udah gitu ada keluarga dari Nyokap yang meninggal di Karawang. Gak mungkin dong gw biarin Nyokap pergi sendirian ke Karawang. Akhirnya gw izin gak masuk ke kantor dan nemenin Nyokap ke Karawang. Pas pulang itu gw kedinginan banget dan badannya juga anget. Akhirnya besoknya gak masuk karena demam. Keesokannya masuk kantor lagi, tapi pulang agak malam dan badan jadi anget lagi. Alhasil selama weekend gw kurang enak badan. Hari senin memutuskan untuk ke Puskesmas dan tes darah, ternyata gw kena gejala DB dan langsung diopname di Puskesmas saat itu juga.

Alhamdulillahnya gw gak kena tifus. Dokternya juga curiganya gw gak kena DB, trombosit turun karena kecapean. Anyway gw terus istirahat di rumah dan minum jus jambu dan sari kurma. Saat check up lagi ke puskesmas dan cek darah, alhamdulillah trombositnya naik tapi masih di bawah normal.

Di saat sakit ini, gw sempet gak yakin bisa jadi pergi karena baru sembuh. Kayanya Nyokap juga gak ngizinin. Akhirnya bilanglah sama Nono dan Anita. Mereka kecewa dan ternyata Nono gak dibolehin kalau cuma pergi berdua aja. Padahal visa kita bertiga udah di-approved. Gw coba ngereschedule tiket tapi harganya jadi mahal banget. Nyesek banget cuy. Akhirnya segala doa dipanjatkan dan banyak minum jus jambu biar bisa cepat pulih.

Alhamdulillah satu minggu sebelum berangkat gw udah mulai pulih dan mulai masuk kantor. Meskipun selama satu minggu itu dari stasiun ke kantor dan sebaliknya selalu naik ojek online biar gak kecapean.

Setelah gw coba nanya Nyokap lagi, Beliau bilang kalau sebenernya beliau ngizinin gw pergi asal gw udah sehat banget. Karena alhamdulillah gw udah mulai sembuh, akhirnya gw diizinin berangkat deh. Alhamdulillaah.. Nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan..

Langsung deh kabarin Nono dan Anita kalau gw diizinin berangkat dan mulai ngurus cuti ke kantor dan nukar uang dalam waktu yang singkat itu. Begitulah haha..

Nantikan cerita travelling gw, Nono dan Anita di Seoul pada postingan-postingan selanjutnya..

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...