Skip to main content

2015 to 2016

2016 already! Time sure flies fast! Tahun lalu gw jarang update blog. Entah lagi males nulis, banyak kerjaan atau bingung mau nulis apa. Pengennya sih kaya waktu jaman kuliah dulu, satu bulan minimal nge-post satu kali. Tapi kenyataan berkata sebaliknya, terakhir update sekitar bulan Juli lalu.

Kalau nge-check postingan gw terkait resolusi tahun 2015 lalu, resolusinya kebagi dua antara Kalo diterima LH dan Kalo gak diterima LH. Karena gw gak diterima LH (FYI: untuk tes awal dengan sistem CAT gw di urutan ke-3 dari atas, dan di atas gw ada Listy di urutan ke-2. Akhirnya yang diterima LH itu cuma yang peringkat ke-1 aja. Seandainya dibuka untuk tiga orang, gw dan Listy pasti udah jadi pegawai LH sekarang), akhirnya resolusi yang akan gw evaluasi adalah resolusi 2015 yang Kalo gak diterima LH.

Resolusi #1 – Ikut pelatihan AMDAL dan sertifikasi ATPA
Alhamdulillah 50% dari resolusi pertama ini bisa tercapai. Sekitar bulan Juni 2015, gw ikut pelatihan AMDAL A dan AMDAL B di Yogyakarta selama hampir satu bulan. Biaya sendiri dibantu pinjaman dari orang tua hahaha.. Alhamdulillah nyicilnya lancar tiap bulan. Yang belum tinggal sertifikasi ATPA, rencananya sih mau ikut di antara triwulan pertama di 2016. Semoga aja bisa sesuai rencana ya.. Belum belajar juga sih nih hahaha..

Resolusi #2 – Score TOEFL PBT di atas 550
Resolusi ini gak tercapai di tahun 2015, karena pada akhirnya gw sama sekali belum belajar dan ikut tes TOEFL lagi. Tapi pikiran gw jadi berubah nih. Berhubung kebanyakan beasiswa dan universitas di luar sana lebih memilih TOEFL IBT dan IELTS, gw jadi memutuskan untuk berubah haluan ke IELTS. Udah beli bukunya juga di toko buku, tapi apa daya belum sempat dipelajari lebih lanjut.

Resolusi #3 – Apply ke beberapa beasiswa Master di luar negeri
Nah, ini juga gak tercapai. Tiket buat daftarnya (baca: hasil IELTS) belum ada, gimana mau apply. I’m really just all talk. I hate this part of myself.

Resolusi #4 – Bisa manajemen waktu dengan baik, jadi bisa punya beberapa kerjaan sambilan
Untuk resolusi ini, alhamdulillah bisa dibilang tercapai meskipun gak banyak kerja sambilannya. Deadline kerjaan sambilan bisa diselesaikan tepat waktu.

Resolusi #5 – Bisa manajemen keuangan lebih baik
Hmm.. bisa dibilang resolusi ini tercapai di triwulan akhir 2015. Alasannya karena mau ngumpulin uang buat liburan Mei nanti haha.. Harusnya sih meskipun gak ada rencana liburan, tetep bisa nabung. Maklumlah ya.. kan masih bayar cicilan kursus sampe April nanti haha.. Satu keputusan yang sangat bersyukur gw ambil dulu adalah bikin tabungan rencana. Tabungan rencana itu ngebantu banget buat nyimpan uang. Meskipun nabung tiap bulannya gak gede-gede amat, tapi lumayan jadi ada tabungan yang gak bisa diambil sampe jangka waktunya habis.

Resolusi #6 – Talk Less, Do More
Hmm.. gw berani bilang kalau misalnya ada kaitannya dengan orang lain atau kerjaan, resolusi ini bisa dibilang tercapai. Tapi kalo untuk gw sendiri hmm.. kayanya masih belum. Semoga bisa diubah tahun ini.

Resolusi #7 – Punya olahraga rutin
Unfortunately, resolusi ini juga gak tercapai. Why am I such a lazy woman to the bone!? Sekalinya olahraga, badan langsung sakit, pegel linu dan jadi lemes banget. Ckckck.. padahal itu tandanya emang badannya kurang olahraga. (TToTT)

Resolusi #8 – Bisa nyetir motor atau mobil
Ini juga masih belum tercapai ckckck.. ngapain aja sih Day satu tahun itu!? Padahal udah dibilangin sama semua orang kalo harus bisa nyetir at least motor dulu.

Huft.. gw ini memang menyadari kalau gw adalah orang yang pemalas, tapi ternyata pemalasnya ampe sebegitunya. Banyak resolusi yang gak tercapai karena sifat malasnya itu. Resolusi yang belum tercapai di 2015 bakal dilanjutin ke 2016. Tapi hal-hal semacam bisa manajemen waktu dan manajemen keuangan itu kalau dipikir-pikir adalah suatu hal yang emang harus dilakuin, jadi gak akan masuk ke resolusi 2016.

Resolusi 2016
  • Ikut sertifikasi ATPA
  • Bisa kerja freelance AMDAL
  • Skor IELTS di atas 5,5
  • Apply beasiswa LPDP dan Monbukagakusho
  • Travelling ke luar negeri
  • Bisa ngepost minimal 1x dalam sebulan
  • Bisa olahraga rutin
  • Bisa nyetir motor atau mobil
  • Menikah (?)

Semoga aja diri yang pemalas ini bisa berubah menjadi lebih rajin, lebih banyak bertindak daripada sekedar ucapan. Semoga menjadi pribadi yang lebih baik di semua sisi. Aamiin..

Terima kasih untuk semuanya di tahun 2015 dan yoroshiku onegaishimasu untuk tahun 2016 :)

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

Goes to Jeju Island #Day3

Pagi itu kita semua baru bangun jam 8. Mungkin efek dari kurang tidur di Malaysia, waktu penerbangan yang lama, dan nyasar menuju N Seoul Tower. Padahal schedule hari itu kita berangkat jam 7 dan jalan-jalan ke daerah Gwanghwamun dan Chenggyecheon Stream. Namun apa ada, kenyataan berkata lain. Akhirnya kita baru rapih sekitar jam 10. Langsung turun ke area dapur untuk sarapan dan check out . Pagi itu sarapannya roti bakar sama Pop Mie! Anita nemu Pop Mie di rak dapur, langsung aja diambil dan dimakan bareng-bareng. Sarapan Pop Mie! [Nono's]   Selesai sarapan, kita check-out dan nitip koper dulu soalnya mau jalan-jalan dulu di sekitar situ. Gw ngusulin untuk ke Stasiun Seoul yang lama dan akhirnya kita jalan ke situ. Sayangnya cuaca lagi kurang bersahabat. Hujan dan angin yang lumayan kencang dan dingin. Sempet nyasar lagi sedikit, tapi akhirnya berhasil juga menemukan Stasiun Seoul lama. 

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor