Hidup di jaman sekarang ini, yang namanya open minded itu emang wajib banget dimiliki. Karena semakin hari akan semakin banyak hal yang berbeda dengan prinsip kita. Di sini kasusnya 'gue' bukan 'kita' hahaha..
Sebagai contoh, let's talk about love. Specifically about pacaran. Prinsip gw adalah gw gak mau pacaran. Pengennya langsung nikah aja untuk menghindari hal-hal negatif. Dan untuk itu gw preserving my heart dari hal-hal yg bisa ngerusak prinsip gw. Sementara itu, lo berprinsip untuk pacaran. Holding hands, rangkulan, hugs merupakan hal yang wajar dilakukan oleh lo yang pacaran di umur 23 tahun.
Gw memang salah karena 'nyerang' duluan, karena gw pikir hal yg lo lakuin itu gak sesuai prinsip gw. Dan lo bertahan dengan segala argumen tentang lingkungan dan kewajaran. Ya. Gw pun paham. Lingkungan kita beda dan prinsip kita pun beda. The only thing we can do is open our mind and tolerating each other. Kita udah sama-sama tau bahwa prinsip kita bertolak belakang, karena itu udah gak usah dibahas lagi. Gak akan ada habisnya. Sekalipun ada yang menyimak diskusi kita, biarkan dia memilih prinsipnya sendiri, memilih mana yang terbaik untuk dirinya sendiri. No need to influence other people. Mungkin lo gak merasa demikian, tapi kesan yang gw dapat seperti itu. Hufft.. maaf ya :(
Pada akhirnya, open minded dan toleransi menjadi hal wajib yang harus dimiliki untuk menjaga hubungan dengan sesama manusia. Semangat menjalani hidup ya! haha.. (ngomong ama siapa kali --‘)
Gue jadi inget persoalan yang lebih luas lagi tentang agama day hehe.
ReplyDeleteDi Al Quran aja disebutkan bahwa masuk Islam itu tidak dipaksakan. Ketika kita sudah menyampaikan kebenaran untuk orang lain, ya sebatas itu, tanpa mengintervensi keputusannya, selebihnya urusan Allah. Kewajiban kita untuk memberitahu sudah gugur :)