Skip to main content

Penyesalan Terbesar

Tadi sore dapat kabar duka dari seorang teman. Tanpa pikir panjang, setelah pulang kerja gw pergi ke rumahnya. Terima kasih kepada seorang teman yang sangat baik karena udah mau jemput gw di stasiun. Sesampainya di rumah duka, gw nyari temen gw itu dan saat ketemu matanya sembab banget. Wajar. Orang yang disayangi sudah pergi untuk selamanya.

Selama di sana, gw jadi inget gw sekitar 8 tahun yang lalu. Ada di posisi yang sama. Pelupuk mata mulai panas saat mengingatnya. Saat itu gw masih terlalu immature. I never know what I got till it's gone. Jika waktu bisa diputar kembali, gw ingin minta maaf karena belum bisa jadi anak yang baik dan berbakti, minta maaf karena belum bisa ngebahagiain, minta maaf karena sering ngecewain dan minta maaf karena gak bisa lebih jujur dalam ngutarain rasa cinta, kasih dan sayang gw. Minta maaf untuk semua hal. Seharusnya dulu gw bisa lebih menghargai waktu saat kita masih bersama dan ngelakuin apa yang gak bisa gw lakuin sekarang. Too painful that it hurts me so bad. Maaf. Maaf. Maaf untuk semuanya. Maaf. Maaf. Ya Allah hamba mohon biarkan beliau tenang di sisi-Mu.

Jika mengingat dulu, benci dan malu sama diri sendiri. Butuh bertahun-tahun untuk gak nangis saat lagi membicarakan topik tentang ayah. Beruntung dan bersyukurlah kalian yang masih bisa melihatnya setiap hari. Tell him that you love him. Karena bisa jadi ucapan itu gak akan pernah bisa disampaikan.

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Review: Novel "HUJAN"

Novel “HUJAN” ini adalah novel Tere Liye kesekian yang udah gw baca. Novel Tere Liye terakhir yang gw baca sebelum ini adalah novel “Harga Sebuah Percaya” yang udah gw bikin review -nya juga di sini . Novel ini adalah satu dari lima novel Tere Liye yang gw beli di akhir Agustus 2019 kemarin. Dua novel udah dibaca dan sisa tiga lagi yang menunggu giliran. dokumentasi pribadi Review ini mengandung SPOILER! dan juga sangat subjektif! Jadi wajar sekali kalau ada yang punya pendapat lain. Let’s respect each other and I’m very open for discussions! Silahkan comment di bawah, pasti gw bales kok haha.. Overall , Novel “HUJAN” ini menceritakan kisah hidup dan kisah cinta Lail dan Esok. Novel ini ditulis dari sudut pandang orang ketiga. Alur ceritanya campuran antara alur maju dan alur mundur.   Sinopsis: “HUJAN” Pada tahun 2042, gunung purba yang jaraknya 3.200 kilometer dari kota meletus dengan skala 8 volcanic explosivity index (VEI). Gempa dari letusan gunung ...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...