Skip to main content

Really Nice Talk :')

Last night, I was having a really nice talk with my very dear friend, Icu. Here they were:

Me : 
Makasih Cu, tapi satu lagi gw mau nanya. Kalo kata si Ichsan, gw belum bisa punya cowok karena gw gak terbuka. Gw akui selama ini gw gak pernah punya hubungan khusus dengan cowok karena ada perasaan takut gitu Cu.
Icu : 
Iya..
Me :
Mungkin gw udah tau jawabannya. Perlu diyakinin aja sepertinya.
Icu : 
Kenapa takut Da? Ini menarik.. Lo cerita sama gw.. Gw berasa lagi ngaca.. Go on Da.. Apa yang lo takutin
Me :
Kenapa ya? Hmm.. Mungkin karena gak terbiasa. Jujur itu sih yang gw rasain. Kenapa lo berasa ngaca Cu?
Icu : 
Gw karena takut.. Gw trauma.. Ga trauma sih.. Tapi males.. Ngabisin waktu bertahun-tahun sama orang yang salah.. 4 tahun sama Rafi.. 2 tahun sama yang di Kaltim.. I've learn alot from them. Terus aku broken home juga.. Terbiasa mandiri.. Apa-apa dikerjain sendiri. Jadi kadang mikir esensi punya pasangan apah? Dan sejauh ini belum nemu yang pas..
Me :
Sejauh ini ada beberapa kemiripan kita Cu.
Icu : 
Sama sih Da.. Intinya KEYAKINAN itu datang dengan sendirinya.. Yakin adalah yaa tanpa kita harus diyakinin orang.. Kita yakin sama pilihan kita. Mungkin belum aja nemuin the one.
Me :
Lo dan gw terbiasa mandiri. Gak bergantung orang lain.
Icu : 
Iya.. Wajar sepertinya background perempuan tangguh yang bikin kita kayak gini Da!
Me : 
Kita sama ya Cu. Kita udah tau jawabannya apa untuk masalah kita. Tapi kadang kita masih ingin denger pendapat orang hanya sekedar meyakinkan bahwa jawaban kita benar.
Icu : 
Nah.. Bener banget Da.. Makanya indikator kita buat milih jodoh ya gampang.. yang bisa bikin kita yakin tanpa harus diyakinin orang :) *simpulan sementara
Me :
Satu lagi sih Cu, kalo emang gw ketemu the right one. Gw pengen langsung nikah aja lho. You know why? I know myself best. Kalo gw ketemu orang, terus gw ngerasa nyaman, pacaran, gw pasti mulai bergantung sama org itu. Dan gw tau sebenernya seberapa rapuhnya kemandirian itu saat gw tau kenyamanan bergantung sama orang lain. Ini gw aja sih.
Icu : 
True! Same! Makanya aku lebih milih berteman baik sama semua orang sampe akhirnya aku bertemu 'the right one'. Supaya bergantung pada orang yang tepat for the rest of my life. Waaah ada temennya.
Me : 
Setuju banget Cu. Dari sekian banyak orang ternyata cuma Icu yang sama kaya aku. Jdi terharu :')
Icu : 
Dan makanya sampe temen gw pada bikin ucapan di hari wisuda "inget punya pacar, inget nikah" Segitunya :| Pedahal bukannya gak inget.. cuma mau memilih yang tepat.. Nikah itu bukan perkara gampang soalnya.. Being in relationship is full time job.. I'll do it when I'm ready.. Ready to share my time, my stories, my bad and good times. Bukan do it when I have the chance.. cause it only leaves nothing but pain..
Me : 
Sepakat dan sepaham Cu. Kasian aja orang-orang di sekitar kita gak ada yang ngerti.
Icu :
Gak mau aji mumpung.. mumpung ada yang suka.. ada yang naksir.. Kalo gak klop kenapa jalanin.. state aja dr awal.. He wont waste his time on us then. Iyaaa.. mereka masih tradisional soalnya.. Apalagi sepupu eke udah pada nikah.. Lah eke pendamping wisuda aja kagak ada.. Mereka yang ribed..ahaha.. Bentukan budaya sih Da.. cuma orang-orang yg 'enlighted' yang bisa ngerti *haseek :p
Me :
Ahahaha.. Then we're being blessed. Kalo ketemu mau peluk Icu ah haha.. Thank you for this really nice talk :')
Icu :
Aku jugaaa...aaaakkk *hugs Semangat Da.. We are now reserving our hearts for the one who deserves it :) Akkkkk gak nyangka percakapan macem ini bakal ada.. ;))
Me : 
Semangat juga Cu. It's been long and I miss times like this :') 
Icu :
Aaaaaakkkk iyaa.. Sudah sejak lama dipisah oleh kesibukan.. But it's nice that we still have these things in common :) Seems like it was yesterday kita sering curhat bareng lewat telepon ahaha.. Semangat Ida!! :*
Me :
I'm glad too :')

And the conversation went on the other directions afterward. I'm grateful for having such a very dear friend like her :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

My Personality Test Result

I tried this personality test on  http://personality.visualdna.com/ I am a Harmonizer . Harmonizer means a mediator who brings one thing into harmonious agreement with another. Spirit: You're a Harmonizer. Loyal and honest, you're generous with your time and know how to support your friends. You value one-on-one time with your inner circle and have a few close friends who you can truly rely on. Reliable and trustworthy, you seek harmony and balance in your life. You forge strong, long-lasting friendships, and your friends value your honesty and frank opinions. You tend to value routine and security. You know how to take the good with the bad. Your balanced attitude means life feels pretty good and you're comfortable in your own skin.   When it comes to improving things in your life, why would you say no to extra cash? It would be great to treat the family whenever you feel like it. The trick is to be disciplined about budgeting. If you...

Beberapa Hambatan Menuju Kebahagiaan

 Menunda Kebanyakan orang tidak berhasil di dunia ini karena selalu menunda-nunda apa yang seharusnya diselesaikan. tampaknya ada suatu suasana "nikmat" dalam penundaan ini, semakin sering menunda sesuatu, semakin terasa kurang bertanggung jawab. Setelah bertumpuk-tumpuk, barulah terasa berat dan kemudian mencari-cari dalih yang membenarkan dirinya. Malas Kemalasan bukanlah warisan. Seorang pemalas melihat pagi hari dengan berbaring di tempat tidur seraya memperhatikan berkas cahaya pagi yang menembus jendela, memperhatikan siang hari dengan keluh kesah bahwa matahari terlalu terik sehingga melelahkan badannya, menatap senja dengan mengatakan bahwa di sumur ada hantu gentayangan. orang yang tekun bekerja menyambut subuh dengan keriangan yang menyibukkan serta merasakan keramahan senja dengan kesibukan yang bermanfaat untuk masa depan. orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut dari pada menikmati kehidupan yang sesungguhnya dari berbagai corak, menghindarkan diri...

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...