Skip to main content

Kebetulan (?)

Jadi setelah sekian lama gak ngeblogging, gw mulai menyempatkan diri untuk ngeposting lagi. Post gw yang ini temanya tentang dunia kerja gw.

Gw kerja di salah satu konsultan lingkungan di Jakarta. Kantornya berlokasi di daerah Pondok Pinang. Gw tau di situ lagi ada lowongan dari salah satu postingan teman gw di grup angkatan. Awalnya gw gak berniat untuk daftar. Tapi pada saat itu semua lamaran yang gw kirim via jobstreet belum ada panggilan untuk interview sama sekali. Padahal teman-teman yang lain at least udah pernah tes wawancara satu kali. Saat itu tentu aja banyak pikiran di otak gw.
"Kenapa gw belum dapat panggilan?"
"Apa karena IPK gw yang kecil?"
"Apa karena gw gak pernah ikut pelatihan-pelatihan?"
Pokoknya berbagai pikiran negatif datang dan pergi. Tapi gw tetap berusaha untuk tenang.
"Toh masih banyak yang belum kerja juga."
Saat itu, seorang teman ngajak gw untuk daftar di perusahaan gw sekarang. Tanpa pikir panjang, gw meng-iya-kan ajakan teman gw. Habis itu gw langsung sibuk nyiapin CV dan bikin cover letter. Setelah semua siap, gw langsung mengemailkan kedua dokumen tersebut. Tiba-tiba sorenya gw ditelepon dan disuruh datang ke kantornya untuk wawancara. Untuk pertama kali, dari semua lamaran yang gw kirim, gw dipanggil untuk wawancara. Gak usah ditanya lagi, perasaan gw seneng banget lah.

Keesokan harinya, gw janjian sama temen gw itu dan kita ketemuan langsung di kantornya. Gedung kantornya itu kayak ruko, tapi bukan ruko juga. Karena gedung itu hanya dipake oleh perusahaan itu. Akhirnya kami ketemu dengan Bapak yang menghubungi kami kemarin. Saat mengisi formulir, kami sedikit bingung untuk mengisi bagian gaji. Karena perusahaan itu gak terlalu besar dan kami ragu permintaan gaji kami dipenuhi. Apalagi kalau mengingat kami sangat freshgraduate. Saat Bapak itu melihat formulir kami, beliau bilang bahwa itu terlalu besar untuk ukuran freshgraduate. Gw pun akhirnya dipanggil dan ditanya ini itu sampe akhirnya ke bagian gaji. Beliau kembali menyatakan bahwa itu terlalu besar untuk freshgraduate.

Kembali banyak pikiran yang timbul. Sebenernya ongkos gw ke situ itu gak terlalu besar. Untuk makan siang, gw paling dibekelin sama nyokap. Gak ada alasan buat nolak sebenernya. Kalau pun ada paling rasa gengsi sama malu. Temen-temen yang lain gajinya lebih besar. Tapi gw mikir lagi. Selama ini lamaran gw belum pernah ada panggilan. Kalau ini gw tolak, kedepannya apakah gw bakal dapat panggilan dari perusahaan? Tapi itu kan belum pasti. Bisa jadi gw masih akan terus nganggur dan jadi semakin minder karena teman gw yang lain udah kerja semua. Karena itu, meskipun gw akui gw amat sangat nyesek banget, gw terima tawaran gaji segitu. Teman gw menolak karena gaji segitu gak cukup untuk biaya sehari-hari dia. Karena dia perlu ngekos dan lain sebagainya. Gw menghela nafas dan bismillah jalanin aja dulu. Gw gak mungkin selamanya di situ. Hikmahnya gw bisa cari pengalaman dulu di situ dan bisa lebih mudah cari pekerjaan ke depannya. Itu niat awal gw. Gak lama, gw dikenalkan dengan bagian AMDAL. Di situ gw kenal ketua tim dan koordinator tim gw. Tugas pertama gw adalah merubah format AMDAL SUTT yang masih mengikuti format lama menjadi format baru yaitu PerMenLH No. 16 Tahun 2012. Dari sini perjalanan hidup gw di AMDAL pun dimulai.

Waktu pun terus berjalan. Kantor gw sedang mengerjakan 3 proyek AMDAL. Yang pertama itu AMDAL SUTT di Kab. Karo, Kab. Dairi (Sumatera Utara) dan Kab. Aceh Tenggara (Aceh). Yang kedua itu AMDAL pembangunan dan peningkatan ruas jalan perbatasan di Kab. Sintang dan Kab. Sanggau Kalimantan Barat. Yang terakhir itu pembangunan bandar udara Maratua di Kalimantan Timur. Di proyek yang ketiga ini gw ikut survey ke Pulau Maratua. Bisa dilihat di postingan sebelumnya. Saat ini, ketiga proyek itu udah ada di tahap akhir. Karena pemrakarsa Maratua sudah menanyakan terus, akhirnya pengerjaannya mau dikebut dan Ketua Tim pun meminta gw untuk lembur hari sabtu kemarin.

Saat lembur kemarin, banyak hal yang baru gw tau. Setelah ketemu gw dan temen gw, beliau bilang lebih "sreg" sama gw. Dari sini gw berpikir kalo emang "I'm destined here". Selain itu kalo diinget lagi, survey ke Maratua itu harusnya dilakukan akhir agustus, tanggal 29 agustus. Tapi gak jadi karena ombaknya besar. Akhirnya dipindah ke awal september dan gw pun diajak ikut ke sana. Gw sempet mikir "wah rezeki gw banget. Karena surveynya gak jadi pas wisuda". Tapi saat melihat lagi jauh ke belakang. Gw merasa bahwa gw di sini itu emang udah ditetapkan dari atas.

Setelah berpikir tentang semuanya, gw jadi ngeh kalo inilah yang orang-orang sering bilang "everythings happen for a reason". A reason kenapa gak ada satu pun panggilan dari perusahaan lain. A reason teman gw ngajak gw saat itu. A reason dari sikap gw yang nerima tawaran gaji yang bikin gw nyesek dan malu. A reason yang bikin gw merencanakan masa depan yang jauuuh di depan gw. A reason buat gw menemukan apa yang ingin gw lakuin. A reason yang bisa membuat keadaan berbalik. A reason yang bisa membuat gw lebih bangga dari kalian. A reason yang hanya aku dan Engkau pahami.


19.39 WIB 23 Desember 2013
Commuter Line Tanah Abang - Parung Panjang

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

Choices

Everyday I'm kinda stuck in this "choice" thing. It seems just a trivial matter. The choice is about which route should I take to go home? For me, it's not a trivial matter. Why? Let me tell you the background story. In some previous posts, I think I've told you that I have a new job in a consultant. The office located in Ampera Street. This is not a very well known street, so that I just tell everyone that asks that I work in Pejaten. The first route that I took to reach this place is via commuter line to Pasar Minggu Station and then ride the public transportation car no. 36 to Ampera Street. It feels so far from home. It takes 2 hours to go to the office and 2.5 - 3 hours to go back home!! It seriously drives me crazy!! Believes it or not, this route even makes my emotion unstable in the first month of working! Like I've spend too much time on the road! Finally several months later, actually when I got back after my training in Yogyakarta, my cowor...

story of the 6th term #JejakKelimabelas

                Dari beberapa minggu yang lalu sudah berencana untuk menulis di blog mengenai semester 6 yang sangat luar biasa. Baru sempat sekarang. Atau lebih tepatnya lagi mood menulis saat ini. Agak bingung untuk memulai sebenarnya. Hmm.. baiklah. Kuliah pertama di semester 6 adalah Paldom. Entah mengapa semester ini diawali oleh sesuatu yang menyeramkan dan menyebalkan. Pemilihan kelompok paldom –yang notabene akan menjadi kelompok pab dan limbat- ini berlangsung dengan sangat alot. Mungkin karena sudah mulai mengerti bagaimana sifat satu sama lain, orang-orang yang dianggap akan menjadi beban dilempar kesana kemari dan tidak ada yang mau menampungnya. Hingga akhirnya perlu pengorbanan dan jiwa besar dari beberapa orang, barulah terbentuk kelompok hingga saat ini. Aku ada di kelompok 8. Kelompokku terdiri dari empat orang: cut, elin, emma dan aku. Kota Kediri            ...

Artikel Cinta

Assalamualaikum Wr. Wb. Untuk postingan kali ini gw akan memasukkan mengenai sebuah artikel yang bertemakan cinta. Hahaha… buat yang kenal sama gw pasti heran banget. Eits... ini juga request dari Ipun lho. Haha… Kembali ke topik kita, artikel ini sudah gw miliki sejak SMA, karena dikasih dari teman. Jangan salah paham dulu, pas SMA dulu ada tugas (lupa pelajaran apa) ujungnya suruh cari artikel tentang cinta. Dulu gw ngerasa kayanya kata-kata di dalam artikel ini ada di dalam suatu film tapi lupa judulnya. Hehe… Artikel ini didapatkan dari http://www.webspawner.com/users/arsipcinta/index.html Apakah cinta itu? Mereka yang tidak menyukainya, menyebutnya tanggung jawab. Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan. Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian. Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir. Kadang Tuhan yang mengetahui apa yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supa...