Beberapa hari lalu banyak hal yang datang padaku. Menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam suatu proses besar itu sesuatu. Dalam seumur hidupku tidak pernah terpikirkan bahwa aku akan berada di dekat proses itu. 'Out of reach' mungkin istilah yang paling sesuai. Tapi saat ini aku berada di sini, di antara dua proses besar. Aku kehabisan kata-kata. Tidak ada kalimat bahkan kata yang terucap. Aku mendapatkan sebuah kehormatan untuk berada di sini. Terima kasih kepada dua sahabat tersayang yang mempercayaiku dan memberikan sebagian kebahagiaannya padaku. Aku bahagia untuk kalian. Sejujurnya terasa sedikit sedih, tapi aku tetap bahagia untuk kalian :')
Pada waktu yang sama di tempat berbeda, seorang sahabat mencoba jujur dan mengakui perasaannya sendiri. Banyak orang yang tidak bisa melakukan hal itu. Good job sahabatku tersayang. Namun perasaan yang tengah kamu rasakan akan lebih baik jika bisa disampaikan pada orang yang bersangkutan, orang yang pernah memiliki sebagian pikiran dan hatimu. Sampaikan dengan cara apapun, seeksplisit atau seimplisit yang kamu inginkan. Karena aku tahu bahwa kamu saat ini pasti merasa sangat menderita untuk menahan rasa itu. Biarkan dia tahu. Dan semoga suatu hal baik akan terjadi. Semangat ya sahabatku tersayang :-*
Dan lagi-lagi pada waktu yang sama dan di tempat berbeda, aku berjuang untuk seminar. Di saat yang lain sudah revisi bab i, aku masih berdiri di garis awal. Masih mencari industri untuk penelitian tugas akhir yang entah kapan aku dapatkan. Sempat down beberapa hari lalu dan emosi tidak karuan. Hopeless. Ya. Hopeless. Tapi kemudian ingat suatu quote dari seorang teman dan quote itu sangat sesuai dengan kondisiku. "banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekat mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah." mari berpositive thinking. Dan aku yakin keberhasilan itu sudah dekat. Lanjutkan apa yang masih bisa dilanjutkan. Semangat :D
Di waktu dan tempat yang berbeda, ada sebuah perasaan yang disakiti dan dikecewakan. Ada sebuah pohon yang selalu mendengar. Mendengar keluhan dan permasalahan burung-burung kenari di sekitarnya. Pada saat sang pohon ingin didengarkan, burung kenari pergi satu per satu, kalaupun ada burung kenari yang masih berada di dahan, ia terlalu asyik dengan kicauannya sendiri. Sang pohon akhirnya tetap diam. Namun ia masih tetap setia mendengarkan kicauan burung kenari. Ada sebuah perasaan yang tersakiti dan dikecewakan. Namun tidak ada yang menyadari.
Pada waktu yang sama di tempat berbeda, seorang sahabat mencoba jujur dan mengakui perasaannya sendiri. Banyak orang yang tidak bisa melakukan hal itu. Good job sahabatku tersayang. Namun perasaan yang tengah kamu rasakan akan lebih baik jika bisa disampaikan pada orang yang bersangkutan, orang yang pernah memiliki sebagian pikiran dan hatimu. Sampaikan dengan cara apapun, seeksplisit atau seimplisit yang kamu inginkan. Karena aku tahu bahwa kamu saat ini pasti merasa sangat menderita untuk menahan rasa itu. Biarkan dia tahu. Dan semoga suatu hal baik akan terjadi. Semangat ya sahabatku tersayang :-*
Dan lagi-lagi pada waktu yang sama dan di tempat berbeda, aku berjuang untuk seminar. Di saat yang lain sudah revisi bab i, aku masih berdiri di garis awal. Masih mencari industri untuk penelitian tugas akhir yang entah kapan aku dapatkan. Sempat down beberapa hari lalu dan emosi tidak karuan. Hopeless. Ya. Hopeless. Tapi kemudian ingat suatu quote dari seorang teman dan quote itu sangat sesuai dengan kondisiku. "banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekat mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah." mari berpositive thinking. Dan aku yakin keberhasilan itu sudah dekat. Lanjutkan apa yang masih bisa dilanjutkan. Semangat :D
Di waktu dan tempat yang berbeda, ada sebuah perasaan yang disakiti dan dikecewakan. Ada sebuah pohon yang selalu mendengar. Mendengar keluhan dan permasalahan burung-burung kenari di sekitarnya. Pada saat sang pohon ingin didengarkan, burung kenari pergi satu per satu, kalaupun ada burung kenari yang masih berada di dahan, ia terlalu asyik dengan kicauannya sendiri. Sang pohon akhirnya tetap diam. Namun ia masih tetap setia mendengarkan kicauan burung kenari. Ada sebuah perasaan yang tersakiti dan dikecewakan. Namun tidak ada yang menyadari.
Hiday,,yang industri itu jadinya gimana?berhasilkah?
ReplyDelete