Skip to main content

Review: Novel Eleanor & Park

Setelah sebelumnya review tentang novel trilogi Dilan (baca di sini), kali ini gw mau bikin review novel lagi. Kali adalah review novel Eleanor & Park karya Rainbow Rowell.

To be honest, gw udah punya novel ini dari tahun 2015. Tapi entah kenapa gak ada mood untuk baca dan akhirnya gw biarkan begitu aja. Sampai kemaren akhirnya mulai baca lagi saat penasaran sama Dilan dan Milea. Akhirnya gw memutuskan untuk membaca ulang dan menyelesaikan Novel Eleanor & Park ini.
  
Pretty shabby, isn't it? I regret for not taking care of it properly :(

Lagi-lagi review ini bersifat sangat subjektif, jadi sah-sah aja kalau ada yang gak sependapat sama gw. Selain itu, review ini juga mengandung SPOILER! Jadi kalau ada yang gak mau tau ending-nya, ya mending baca postingan yang lain aja haha..

Overall, Eleanor & Park ini bercerita tentang kisah cintanya Eleanor dan Park saat mereka masih SMA. Berbeda dengan Trilogi Dilan yang ditulis dari sudut pandang Milea dan Dilan sebagai orang pertama, novel Eleanor & Park ini ditulis dari sudut pandang orang ketiga dari sisi Eleanor dan sisi Park. Selain itu sudut pandang mereka ditulis bergantian seiring dengan alurnya yang maju. Menarik! Cara penulisan yang bikin pembaca tau kondisi dari kedua tokoh utama itu menarik! Gw suka!

Eleanor & Park

Novel Eleanor & Park ini berawal dari sudut pandangnya Park. Saat itu digambarkan bagaimana ricuhnya kondisi di dalam bis sekolah. Bis Sekolah ini menjadi penting karena akan menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya kisah antara Eleanor dan Park. Di satu pemberhentian setelah Park, ada anak perempuan baru yang masuk ke bis. Semua orang memperhatikan anak perempuan itu karena dia agak gemuk dan pakaiannya sedikit mencolok. Si anak perempuan itu pun jalan terus ke bagian belakang bis dan mencari tempat untuk duduk. Gak ada yang mau ngasih tempat  duduk dan emang tempat duduk yang kosong itu ada orangnya. Si anak perempuan itu pun mau nangis karena gak ada tempat duduk dan akhirnya Park yang duduk sendirian bergeser ke arah jendela dan dengan marah-marah nyuruh anak perempuan itu untuk duduk. Sejak saat itu, mereka selalu duduk bersebelahan saat berangkat dan pulang dari sekolah.

Yap betul! Anak perempuan baru itu adalah Eleanor. Dia baru pindah ke sekolahnya Park. Meskipun saat berangkat dan pulang dari sekolah Eleanor dan Park selalu duduk bersebelahan, tapi mereka gak pernah ngobrol. Bahkan saat ketemu di kelas pun mereka pura-pura gak kenal. Sampai suatu hari, Park sadar bahwa Eleanor ikut baca komik yang lagi Park baca dan akhirnya Park pun mulai baca komiknya pelan-pelan dan buka bukunya lebih lebar lagi supaya Eleanor bisa baca.

Fan art by IzziBelle
Dan Eleanor pun sadar kalau Park tau Eleanor ikut baca komiknya. Interaksi mereka pun dimulai saat Park minjemin komiknya ke Eleanor. A lot of things then happened. Eleanor dan Park sama-sama mulai tertarik satu sama lain dan akhirnya Park impulsively held Eleanor’s hand!
“Holding Eleanor’s hand was like holding a butterfly. Or a heartbeat.
Like holding something complete, and completely alive.
...
When he touched Eleanor’s hand, he recognized her. He knew.”
Sejak saat itu kisah lovey-dovey mereka pun dimulai. Kisah cintanya Eleanor sama Park ini juga bikin gw senyum-senyum sendiri. Kisah Eleanor dan Park itu sederhana sebenarnya. Gak ada kata-kata romantis yang diucapin sama Park, tapi hal-hal yang Park lakuin itu simple dan emang nunjukin rasa sayangnya dia sama Eleanor. Eleanor pun sayang banget sama Park, tapi dia agak lebih malu untuk ngungkapin apa yang dia rasain.

Hal yang menarik perhatian di dalam novel ini adalah perbedaan latar belakang keluarga Eleanor dan Park. Park berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup berada. Park tinggal bersama orang tuanya dan punya satu adik laki-laki. Ibunya berasal dari Korea Selatan. Meskipun Park blasteran antara Amerika Serikat dan Korea Selatan, tapi gen Korea Selatannya lebih dominan dan dia terlihat lebih Asia dari pada adiknya. Nama “Park” itu sendiri ternyata adalah namanya dia, bukan marga. Karena nama lengkapnya adalah Park Sheridan. Mungkin “Park” itu marga Ibunya kali ya, tapi kenapa dijadiin first name ya? Hahaha.. misteri..

Sementara itu, Eleanor berasal dari keluarga broken home. Ayah dan Ibu kandungnya udah bercerai dan masing-masing udah punya pasangan masing-masing. Eleanor tinggal sama Ibu dan keempat adiknya, juga ayah tirinya yang kasar dan sering marah-marah. Bahkan Eleanor pernah diusir dari rumah selama satu tahun sama ayah tirinya itu. Selain itu, kondisi keuangan keluarganya juga kurang baik. Karena keadaan keluarganya inilah yang bikin sifatnya Eleanor jadi sedikit berbeda dari anak-anak lainnya yang seumuran sama Eleanor.

Konflik besarnya adalah saat ayah tirinya Eleanor tau bahwa selama ini Eleanor diam-diam pacaran. Gw sendiri agak kurang paham sih, tapi kayanya si ayah tirinya itu kaya suka sama Eleanor gitu. Karena ternyata yang selama ini nulis kata-kata kotor di bukunya itu adalah ayah tirinya. Udah gitu ternyata ayah tirinya sering merhatiin Eleanor gitu. Kan agak creepy ya.

Trus akhirnya Eleanor pun kabur dari rumah. Karena kalau ketemu ayah tirinya, Eleanor pasti bakal dihajar. Steve dan Tina yang sebelumnya jahat sama Eleanor pun bantuin Eleanor untuk sembunyi dari Ayah tirinya yang lagi nyariin Eleanor. Park pun akhirnya tau kalau Eleanor lagi kabur dari ayah tirinya dan memutuskan untuk nganterin Eleanor ke rumah pamannya di luar kota.

Selama perjalanan, mereka ngerasa gak enak dan sedih karena mereka akan berpisah. Park yakin bahwa mereka masih bisa terus bersama, meskipun LDR. Tapi masalahnya itu ada di Eleanor. Padahal Park selalu ngirim surat ke Eleanor. Tapi suratnya gak pernah dibuka. Eleanor dan Park pun sama-sama galau karena mereka jauh satu sama lain. Sampai akhirnya suatu hari Park pun berhenti untuk nungguin Eleanor. Karena gak ada kabar sama sekali dari Eleanor. Eleanor pun akhirnya sadar bahwa Park berhenti ngirim surat ke Eleanor. Saat itu pun dia ngerasa gak enak dan berpikir apakah semuanya udah terlambat.

Novel ini berakhir di sudut pandangnya Park. Ayahnya Park ngebangunin Park dan ngasih tau ada kartu pos untuk Park. Kartu pos yang sama yang pernah dia kirim ke Eleanor dan Park pun mengenali tulisan di baliknya. Park pun senang dan akhirnya bisa lega. Eleanor gak ngirim surat, tapi kartu pos dan isinya hanya tiga kata.

Karena open ending gitu, gw sebagai orang yang suka dengan happy ending mengasumsikan Eleanor nulis “I Miss You” dan akhirnya Eleanor dan Park pun kembali bersama hahaha.. Fiuuh.. untung happy ending (at least for me) hahaha...

Gw honestly gak paham sih sama pikirannya Eleanor. Kenapa dia nahan perasaannya sendiri? Padahal dia sayang dan cinta banget sama Park, dan saat itu juga dia udah tinggal sama pamannya yang baik. Kegalauan yang Eleanor dan Park rasain gak akan terjadi kalau dia balas surat-suratnya Park. Mungkin karena masih labil ya. Mungkin juga karena dia gak enak sama ibu dan adik-adiknya karena dia kabur dari rumah. Entah apa pun itu alasannya, gw prefer Eleanor untuk lebih membuka diri dan perasaannya sih. Terus gw jadi inget lagunya Endah n Rhesa.
“When you love someone just be brave to say
That you want him to be with you
When you hold your love
Don’t ever let it go
Or you will loose your chance
To make your dreams come true”

Kalau Eleanor lebih lama bales suratnya Park, mungkin kejadiannya bisa jadi kaya Dilan dan Milea. Huft sedih.. Tapi untung gak jadi sedih, kan happy ending #maksa hahaha..

Sekian review novel Eleanor & Park. Sampai jumpa di review selanjutnya! Happy reading :)


Fan art by Loquacious Literature

Comments

Popular posts from this blog

Itinerary and Budget South Korea Trip [May 2016]

Setelah sepuluh postingan sebelumnya itu menceritakan tentang kejadian apa aja yang terjadi selama perjalanan gw, Nono dan Anita di Korea Selatan pada tanggal 1 – 10 Mei 2016, kali ini gw akan memposting mengenai keseluruhan itinerary kita dan juga budget gw selama traveling kemaren. Sebelum liat itinerary aktual kita pas di Korea Selatan, ini gw kasih liat itinerary yang kita rencanain sebelum berangkat: ( please click and then  open image in new tab  for bigger resolutions ) Rencana Itinerary di Korea Selatan

Artikel Cinta

Assalamualaikum Wr. Wb. Untuk postingan kali ini gw akan memasukkan mengenai sebuah artikel yang bertemakan cinta. Hahaha… buat yang kenal sama gw pasti heran banget. Eits... ini juga request dari Ipun lho. Haha… Kembali ke topik kita, artikel ini sudah gw miliki sejak SMA, karena dikasih dari teman. Jangan salah paham dulu, pas SMA dulu ada tugas (lupa pelajaran apa) ujungnya suruh cari artikel tentang cinta. Dulu gw ngerasa kayanya kata-kata di dalam artikel ini ada di dalam suatu film tapi lupa judulnya. Hehe… Artikel ini didapatkan dari http://www.webspawner.com/users/arsipcinta/index.html Apakah cinta itu? Mereka yang tidak menyukainya, menyebutnya tanggung jawab. Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan. Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian. Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir. Kadang Tuhan yang mengetahui apa yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supa

Aqours - Yume Kataru yori Yume Utaou

Yume Kataru yori Yume Utaou (Rather Than Talking About Our Dreams, Let's Sing Them) Aquors OST Love Life! Sunshine!!

Goes to Putrajaya [Malaysia] #Day1

Minggu, 1 Mei 2016. Harusnya jadi hari yang ditunggu-tunggu. Karena tanggal 1 Mei gw, Nono dan Anita berangkat ke Korea Selatan. Yeaay.. Namun, karena masih ada kerjaan sampingan yang masih harus diselesaikan, hancurlah mood pagi itu #duileh.. Baru deh 5 menit sebelum berangkat, saat semuanya udah rapih dan tinggal pamitan sama Nyokap, barulah excitement karena mau ke Korea muncul hahaha.. Setelah sampe di Bandara, gw ketemu sama Nono dan kedua orang tuanya. Kenalan dan ditanya udah sehat atau belum haha.. Ternyata Nyokapnya Nono doain gw biar cepet sembuh dan bisa ikut travelling. Soalnya beliau was-was kalo Nono cuma berdua aja ama Anita. Sambil makan, kita nungguin Anita yang ternyata dianterin sama cowok gitu lho. Pake cipika-cipiki lagi ihiiiiy.. jadi bahan kepo deh ntar hahaha.. Setelah pamitan sama orang tuanya Nono dan masuk terus ampe akhirnya duduk manis nungguin pesawat, ternyata pesawatnya delay. Akhirnya gw sama Nono bikin video muter-muter gitu deh, ala-ala vl